Pelaku UMKM Kudus Ingin Biola Bambu Jadi Program Pembelajaran Seni di Sekolah

oleh -40 Dilihat
Pelaku UMKM asal Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Ngatmin. (Foto: Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Pelaku UMKM asal Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Ngatmin, berharap biola bambu khas Kudus dapat menjadi bagian dari program pembelajaran seni di sekolah-sekolah. Menurutnya, langkah tersebut penting untuk melestarikan kesenian lokal sekaligus mengenalkan alat musik tradisional kepada generasi muda sejak dini.

Saat ditemui pada Pameran Temporer Utsava Kretek di Museum Kretek Kudus, Kamis (13/11/2025), Ngatmin mengungkapkan kebanggaannya karena karyanya berhasil meraih juara 3 kategori kayu pada ajang Nasional yang diikuti sekitar 1.000 lebih peserta dari berbagai daerah. Penghargaan tersebut, katanya, langsung diserahkan oleh Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.

“Alhamdulillah, biola bambu Kudus akhirnya diakui di tingkat nasional. Harapan saya, setelah ini Pemkab Kudus bisa membantu agar biola bambu bisa diajarkan di sekolah-sekolah. Bukan hanya di sekolah negeri, tetapi juga swasta,” ujarnya.

Ngatmin menjelaskan, selama ini minat masyarakat untuk belajar biola cukup tinggi, namun terkendala oleh harga alat musik yang masih relatif mahal. Biola bambu karyanya, yang telah menjadi ikon khas Kudus, dibanderol sekitar Rp3 juta per unit. Meski demikian, ia menyatakan siap memberikan harga khusus apabila nantinya biola bambu digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

“Saya sudah berkoordinasi dengan beberapa guru kesenian di Kudus. Mereka semua mendukung penuh ide ini. Kalau ada dukungan nyata dari pemerintah, terutama dari Pak Bupati dan Ibu Endah Sam’ani selaku Ketua TP PKK, saya yakin program ini bisa berjalan,” tambahnya.

Ke depan, Ngatmin berharap biola bambu dapat tampil dalam berbagai event daerah, bahkan memecahkan rekor seperti penampilan tari kretek terbesar yang pernah meraih penghargaan MURI. “Saya ingin nanti Kudus juga punya rekor pemain biola bambu terbanyak di Indonesia,” tutupnya penuh semangat. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :