Pembuatan Eco Enzyme Sambut HPSN 2021, Begini Cara Buatnya

oleh -1,533 kali dibaca
Foto: Dokumentasi SDIT Al-Islam Kudus

Kudus, isknews.com – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2021, SDIT Al-Islam Kudus menyambutnya dengan membuat Eco Enzyme dengan kapasitas 4 drum.

Kegiatan itu diikuti guru, karyawan dan perwakilan komite sekolah. Acara yang digelar Sabtu (20/2/2021) pagi itu bertemakan “Merawat Bumi Tak Hanya Sesaat, Eco Enzyme Kaya Manfaat”.

Kepala Sekolah SDIT AL-Islam Kudus, Susi Utami menjelaskan, Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat,

“Cairan fermentasi sampah organik yang memiliki berbagai fungsi itu termasuk bermanfaat sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga dan penyubur tanaman,” katanya saat pembuatan Eco Enzym dalam rangka Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Sabtu (20/2/2021)

Khasiat Eco Enzym lainnya, kata Susi, sebagai desinfektan dari kandungan alkohol dan/atau asam asetat yang terdapat dalam cairan tersebut. Alkohol dan/atau asam asetat dihasilkan dari proses metabolisme bakteri yang secara alami terdapat dalam sisa buah dan sayur.

Adapun diantara manfaat Eco Enzym dimasa banjir diantaranya menjernihkan dan menghilangkan bau dalam genangan air, membersihkan udara diareal tenda pengungsian dengan menyemprotkan disekelilingnya.

Cara membuatnya per drum ukuran 200 liter :

1. Buah yang busuk (tidak boleh ada belatungnya)/kulit buah di potong2 kemudian ditimbang sebanyak 36 Kg.

2. Kemudian Molase (tetes tebu gula merah) 12 liter dimasukkan ke dalam drum.

3. Setelah itu drum diisi air sebanyak 120 Lt

Setelah molase dan air dimasukan, kemudian buah yang sudah di potong-potong, dicampur kedalam drum sambil di aduk menggunakan tongkat.

Setelah cukup diaduk , kemudian drum ditutup dengan plastik yang diikat dengan karet ban. Selama 3 bulan kedepan drum tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.dan Eco Enzym siap di panen.

Teknik pengubahan sampah organik menjadi Eco Enzym berperan penting dalam mengurangi banyaknya sampah organic yang aberakhir di TPA.

Dengan membuat Eco Enzym, lanjut Susi, kita telah berpartisipasi mengurangi beban bumi, sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintesis. (eska)

Adapun buah dan sayuran yang masih tersisa, dimanfaatkan dan dimasukkan dalam lubang biopori dihalaman sekolah, yang sebelumnya dilakukan pemanenan pupuk didalam biopori tersebut. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :