Pembukaan dan Kirab PON Bela Diri Kudus 2025, Kolaborasi Olahraga dan Budaya Nusantara

oleh -43 Dilihat
Suasana saat kirab PON Bela Diri 2025 mulai diberangkatkan dari Djarum Arena GOR Kaliputu Kudus menuju Alun-alun Simpang Tujuh, Sabtu 11 Oktober 2025. (Foto: Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025 resmi dibuka dengan semarak dan penuh makna pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Ajang perdana yang mempertemukan kekuatan olahraga dan kekayaan budaya ini menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia, ketika semangat sportivitas berpadu indah dengan pesona tradisi Nusantara.

Seremoni pembukaan yang digelar di dua lokasi, yakni Djarum Arena Kaliputu dan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, berlangsung megah dan spektakuler. Acara dihadiri oleh Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, serta Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta.

Momen khidmat di Djarum Arena berubah menjadi tontonan menakjubkan ketika dua pesilat internasional, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman, menampilkan aksi silat memukau yang memadukan keindahan gerak, kekuatan, dan filosofi mendalam seni bela diri. Aksi keduanya menjadi simbol penyatuan antara olahraga, seni, dan budaya dalam satu panggung nasional.

Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, menyampaikan apresiasi kepada seluruh kontingen yang berjumlah sekitar 2.645 atlet dari 38 KONI Provinsi di Indonesia. Mereka akan bertanding memperebutkan medali dalam sepuluh cabang olahraga bela diri murni, yakni Karate, Tarung Derajat, Ju-Jitsu, Pencak Silat, Taekwondo, Gulat, Judo, Sambo, Wushu, dan Shorinji Kempo.

“Sebagai tuan rumah PON Bela Diri yang perdana dan bersejarah, kami ingin menghadirkan pembukaan yang bukan hanya megah secara visual, tetapi juga menggugah semangat kebangsaan dan memotivasi para atlet untuk tampil terbaik di arena,” ujar Ryan di Djarum Arena.

Setelah seremoni pembukaan, defile para atlet dari setiap cabang olahraga berjalan dari Djarum Arena menuju Alun-alun Simpang Tujuh. Ribuan masyarakat Kudus menyambut antusias, apalagi ketika Tari Kretek — tarian khas Kudus yang dibawakan ratusan penari perempuan — disuguhkan di tengah alun-alun, menambah nuansa lokal yang kental.

Kemeriahan semakin terasa ketika pertunjukan bela diri dari berbagai cabor ditampilkan di hadapan publik, diakhiri dengan pesta kembang api dan pertunjukan musik yang menggema di langit Kota Kretek. Suasana ini menjadikan pembukaan PON Bela Diri Kudus 2025 bukan sekadar acara olahraga, melainkan juga festival budaya yang menyatukan masyarakat.

Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menegaskan, penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025 memiliki nilai strategis, terutama sebagai wadah kompetisi bagi cabang bela diri non-Olimpiade yang tidak lagi dipertandingkan dalam PON reguler mulai 2028. Selain menjaga kontinuitas pembinaan atlet, ajang ini juga menjadi bagian dari pengembangan sports tourism di Indonesia.

“PON Bela Diri Kudus tidak hanya melahirkan juara-juara baru, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat pembinaan olahraga bela diri secara berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat luas, baik untuk dunia olahraga maupun perekonomian daerah,” ungkap Marciano.

Adapun pelaksanaan PON Bela Diri Kudus 2025 berlangsung pada 12–26 Oktober 2025 di kompleks Djarum Arena Kaliputu yang terbagi menjadi empat area. Djarum Arena 2 dan 3 menjadi lokasi utama pertandingan, sementara Djarum Arena 1 dan 4 difungsikan sebagai tempat pemanasan dan latihan para atlet. Pertandingan perdana dimulai Minggu (12/10) untuk cabor Taekwondo dan Judo, dilanjutkan dengan Gulat pada Senin (13/10).

Dengan semangat persatuan dan kebanggaan terhadap budaya bangsa, PON Bela Diri Kudus 2025 menjadi bukti nyata bahwa olahraga dapat menjadi jembatan harmonis antara prestasi dan tradisi Nusantara. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :