Kudus, isknews.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus kembali mengadakan gerakan pangan murah (GPM) dengan menggandeng puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Bulog untuk stabilisasi harga pangan menjelang Idul Fitri 2024.
Sebanyak 40 pelaku usaha turut digandeng, diantaranya termasuk Perum Bulog, Gapoktan, dan Prima Food.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya ditemui wartawan usai membuka gerakan pangan murah di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Senin (1/4/2024) pagi.
Didik menyebut, adanya program pangan murah diharapkan dapat menstabilkan harga-harga pangan, terutama beras.
“Karena harga jual beras di pasaran berkisar Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Sedangkan yang ditawarkan di pasar murah ada yang dengan harga Rp10.400/kg melalui beras kemasan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Perum Bulog setiap kemasannya berisi 5 kilogram dengan harga Rp52.000 per kemasan.
Bahkan, kata dia, stok beras SPHP dari Perum Bulog tersedia stok 5 ton. Sedangkan beras petani disediakan 3 ton yang dijual dengan harga Rp60.000/5 kg,” bebernya.
Untuk beras yang disuplai dari gabungan kelompok tani (Gapoktan), kata dia, sudah habis lebih awal karena cukup banyak peminatnya. Sedangkan dari Perum Bulog juga hampir habis.
“Pemkab Kudus sendiri sudah melaksanakan gerakan pangan murah sebanyak lima kali selama 2024,” ujarnya.
Selain beras, barang yang disediakan pada gerakan pangan murah diantaranya ada cabai merah, bawang merah, dan bawang putih masing-masing tersedia stok 100 kg.
Gula pasir tersedia 500 kg yang dijual dengan harga Rp15.500/kg, minyak kita disediakan 500 botol dengan harga Rp15.000/botol, dan telur disediakan 500 kg dengan harga Rp26.000/kg. Sementara cabai merah dijual Rp30.000/kg, bawang merah dijual Rp30.000/kg, dan bawang putih Rp44.000/kg. (AS/YM)