Pemkab Kudus Pantau Perkembangan Lulusan Pelatihan Ketrampilan DBHCHT

oleh -722 kali dibaca
Peserta pelatihan tata boga dan pembuatan kue yang didanai dari DBHCHT

Kudus, isknews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus tetap memantau perkembangan lulusan pelatihan keterampilan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Dinas akan membantu mempromosikan dan mengakomodir usaha milik lulusan pelatihan DBHCHT itu.

Demikian dikatakan Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati kepada wartawan.

Pihaknya tetap memantau dengan membantu mempromosikan supaya produk dari lulusan pelatihan bisa dikenal.

Seperti halnya produk tata boga dan pembuatan kue kering saat lebaran beberapa waktu lalu,

“Produk kue  dari alumni pelatihan tata boga dan pembuatan kue kering kami ikutkan untuk kebutuhan parcel lebaran. Kami arahkan supaya yang mau pesan parcel lebaran itu bisa pakai hasil dari pelatihan dan UMKM setempat,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, jenis pelatihan keterampilan yang diadakan oleh dinas merupakan permintaan dari masyarakat. Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pendataan mengenai jenis pelatihan keterampilan yang diinginkan masyarakat di Kabupaten Kudus.

“Pelatihan yang kami adakan merupakan keinginan masyarakat. Mereka ingin pelatihan apa itu kami akomodir,” ujarnya.

Pihak Dinas telah melakukan pendataan dengan mendatangi desa-desa yang ada di seluruh kecamatan. Jenis pelatihan keterampilan yang paling banyak diminati oleh masyarakat yakni tata boga, pembuatan roti kering dan menjahit.

“Kami ada tim di BLK yang melakukan pendataan untuk menyerap aspirasi masyarakat ke desa-desa. Jadi masyarakat bisa menyampaikan jenis pelatihan keterampilan apa yang paling diminati,” tuturnya.

Selain menyesuaikan permintaan masyarakat, kata Rini, jenis pelatihan yang diadakan juga menyesuaikan dengan regulasi dari kementerian. Ia menerangkan, awalnya pihak dinas mengusulkan jenis pelatihan ke pemerintah provinsi dan kementerian.

“Jenis pelatihan yang kami adakan ini semuanya memang lebih mengarah ke kewirausahaan karena harapan kami lulusannya nanti bisa mandiri dan buka usaha sendiri, karena p0elatihan kami sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta regulasi yang ditentukan pemerintah provinsi dan kementerian teknis.” Pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :