Penempatan Pedagang dan Penataan Parkir Pasar Piji Semrawut

oleh -608 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Penataan pedagang dan penataan parkir di beberapa pasar yang ada di Kudus didapati acak-acakan. Dari penelusuran media ini, diantaranya adalah Pasar Piji atau juga dikenal Pasar Dawe.

Padahal, bangunan pasar yang cukup representatif serta dilengkapi lahan parkir cukup luas, harusnya dinas yang diberi wewenang mengelola bisa merubah dari pasar tradisional menjadi pasar modern. Dalam arti, pengunjung pasar merasa nyaman karena pedagangnya tertata serta tidak kumuh.

Koordinator Pasar Piji, M Lazim yang coba ditemui media ini di kantornya tidak pernah berada di tempat. Padahal banyak pertanyaan yang hendak disampaikan terkait mengapa penataan pedagang terkesan asal-asalan. Begitu juga penempatan parkir kendaraan roda dua bagi pengunjung yang beralih mendekati pedagang.

Petugas parkir yang berada di depan lapak pedagang saat ditemui mengaku harus membayar kepada oknum petugas pasar untuk bisa membuka tempat parkir disitu. Hanya saja, petugas yang menolak menyebut identitasnya tersebut tidak bersedia berapa harus membayar dan siapa oknum petugas yang dimaksud.

“Petugas itu (petugas parkir) selain harus beli lahan juga harus setor setiap harinya. Disini tidak ada yang gratis, termasuk pedagang yang bisa jualan didepan tempat parkir lapaknya juga beli,” tutur tukang ojek motor yang setiap hari mangkal di Pasar Piji.

Sementara lantai dua yang terlihat pengunjungnya tidak seramai di lantai satu, juga mengeluh terkait penataan pedagang. Karena diperbolehkannya beberapa pedagang berjualan didepan lahan parkir, pembeli lebih memilih belanja yang gampang terjangkau kendaraan.

“Harusnya memang ditata ulang dan ditertibkan parkir kendaraan roda dua. Kalau saja pengunjung pasar mau parkir ditempat parkir yang sudah disediakan, disitu ada tangga menuju lantai dua,” kata seorang ibu yang wanti-wanti tidak diambil gambarnya dan tidak disebut identitasnya.

Selain soal penempatan pedagang dan parkir, lokasi penampungan sampah juga mengganggu pengunjung pasar. Selain penempatannya tidak tepat, sampah yang ada juga menyebarkan bau tidak sedap.

Sementara Plt Kepala Dinas Perdagangan, Jatmiko Muhardi saat hendak dikonfirmasi tidak ada di kantornya. (jos)

KOMENTAR SEDULUR ISK :