Kudus, isknews.com – Meskipun sering terkena razia Satpol PP Kabupaten Kudus, namun puluhan pengemis yang beroperasi di kawasan Wisata Menara Kudus masih saja tidak kapok. Padahal hampir setiap hari dilakukan razia baik pagi, sore, maupun malam hari.
Keberadaan pengemis di Kawasan Menara ini sangat mengganggu pengunjung yang datang dari luar kota, bahkan tak jarang dijumpai unsur pemaksaan saat meminta uang kepada pengunjung. Hal itu dikeluhkan banyak peziarah yang membeludak menjelang bulan puasa ini.
Salah satunya peziarah asal Cepu Jumiatun mengeluhkan, pengemis menara kalau tidak diberi uang sering memaksa. Ada pula yang sampai ditarik-tarik bajunya agar mau memberi uang. “Kalau gak dikasih ada yang sampai mengumpat, itu kan parah banget,” ungkapnya pada isknews.com, Kamis (19/5).
Dirinya menuturkan, pemaksaan itu juga terjadi padanya. Sewaktu mau perjalananan pulang dirinya bersama suami bermaksud hendak membeli oleh-oleh di timur menara, disana dia didatangi pengemis wanita. “Ada seorang pengemis wanita yang datang menghampiri kami, sudah saya kasih Rp 1.000 masih memaksa minta tambah katanya kurang,” ujarnya
Hal seperti itu, lanjutnya, sudah tidak pantas lagi disebut sebagai pengemis. Lebih pantas disebut sebagai preman. “Seharusnya pemerintah kabupaten kudus peka akan hal ini, dan mengambil tindakan tegas agar pengunjung yang datang ke Menara Kudus mendapatkan kenyamanan. Masa dikasih 1.000 minta tambah, itu ngemis atau malak orang,” keluhnya. (MK)
