Pentingnya Pendidikan Pranikah dengan Ajak Calon Pengantin Siapkan Diri secara Matang

oleh -942 kali dibaca
Foto: enjabat (Pj) Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Aini Chabibie. (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Aini Chabibie, kembali menekankan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan spiritual bagi calon pengantin sebelum memasuki jenjang pernikahan. ‘

Hal ini disampaikannya saat membuka Seminar “Perkawinan Sehat, Kunci Keluarga Bahagia” yang berlangsung pada Minggu (25/8/2024). Seminar ini merupakan bagian dari program TP PKK Kabupaten Kudus yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga, menekan angka perceraian, serta menciptakan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.

Dalam sambutannya, Aini Chabibie menegaskan bahwa pernikahan bukan hanya sekadar penyatuan dua individu, melainkan fondasi awal bagi terciptanya keluarga yang kuat dan bahagia. “Pernikahan harus dilandasi kesiapan yang matang di berbagai aspek, baik fisik, mental, maupun spiritual, agar dapat menjalani kehidupan berkeluarga dengan tanggung jawab yang penuh,” ujarnya di hadapan para kader PKK dan tamu undangan lainnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan pranikah sebagai langkah preventif menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berumah tangga. Aini berharap bahwa seminar ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan pernikahan yang sehat dan harmonis.

Sebagai narasumber dalam seminar tersebut, Alissa Wahid, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, memberikan pandangan mendalam tentang relasi keluarga. Ia menegaskan bahwa hubungan dalam keluarga mencakup lima dimensi utama: hubungan suami-istri (marital), orang tua-anak (parental), keseluruhan anggota keluarga (familial), hubungan sosial dengan lingkungan sekitar (social), dan pengaruh lingkungan fisik (ecological).

Menurut Alissa, fondasi yang kuat dalam pernikahan harus dibangun di atas prinsip-prinsip kebaikan, dialog yang terbuka, dan rasa rela. “Kesehatan perkawinan bergantung pada hubungan yang didasarkan pada komunikasi yang baik dan pengelolaan konflik yang bijak,” jelasnya.

Ia juga memperingatkan tentang empat faktor yang dapat merusak hubungan pernikahan, yaitu kritik yang berlebihan, sikap merendahkan pasangan, sikap defensif, dan kebiasaan mengabaikan. Untuk itu, Alissa mendorong setiap pasangan untuk terus membangun komunikasi yang sehat serta mengatasi masalah dengan kepala dingin.

Seminar ini juga menjadi bagian dari program besar TP PKK Kudus dalam menguatkan kesejahteraan keluarga di Kudus, yang selain berfokus pada pembinaan keluarga maslahah, juga mencakup program penanggulangan stunting dan edukasi gizi untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Aini Chabibie berharap, melalui program-program ini, kualitas hidup masyarakat Kudus akan terus meningkat dan menjadi lebih baik. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :