Kudus, isknews.com – Satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kudus, hanya mendapatkan satu orang murid baru pada proses pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 ini. SD tersebut yakni SD 3 Japan Kecamatan Dawe.
“Penyebab (PPDB) tahun ini hanya satu karena tahun ini anak–anak mereka masih belum ada yang usia masuk SD, tahun ini memang dilingkungan sekitar sekolahnya belum ada anak usia sekolah SD. Sebelumnya kami sudah berupaya untuk meminta kepada para orang tua yang berada dilingkungan sekolahnya agar mensekolahkan anaknya di SD 3 Japan,” kata Kepala SD 3 Japan Dwi Susanto kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Dikatakannya, jika satu siswa baru ini sudah beradaptasi dan terkesan menikmati. Dan guru kelas tetap memberikan pembelajaran bahkan seperti sekolah privat saja.
Sementara itu guru kelas 1, Sujilah mengaku ada senang sedihnya, “Senang karena dengan jumlah siswa yang sedikit dalam menilai dan memberikan pembelajaran lebih ringan dan cepat. Tapi sedihnya dengan jumlah siswa yang sedikit anak – anak tidak ada temannya. Seperti yang dialami oleh siswa baru yang bernama Athallah Ziqri Ahmad,” ungkapnya.
Meski begitu, Athallah terlihat menikmati, hal itu terbukti dia tidak minder, karena jika waktu istirahat dia bermain gabung dengan anak – anak kelas 2 dan kelas 3.
Terpisah, Kabid Dikdas pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho membenarkan jika jika sejumlah sekolah dasar (SD) di sejulah titik di Kudus mendapatkan siswa baru sedikit.
“Hal ini karena letak geografis dan juga sebab lain karena anak usia SD yang memang sedikit. Salah satunya ada di SD 3 Japan itu,” tuturnya.
Pihaknya juga ada usulan untuk me regrouping, namun itu tidak mudah dan banyak pertimbangan,
“Kami tidak mudah dan banyak pertimbangan bila akan melakukan re grouping SD. Harus dikoordinasikan dengan pihak sekolah, komite, warga serta pihak desa. Bila warga tidak menghendaki ya sekolah itu tidak bisa diregrouping. Jangan sampai saat dilakukan re grouping malah menimbulkan masalah baru,” tandasnya. (AS/YM)