,

Perbasi Kudus Andalkan Dana Pribadi untuk Persiapan Tim Basket Pra Porprov 2025

oleh -1,214 kali dibaca
Foto: Dok. Perbasi Kudus

Kudus, isknews.com – Persiapan tim bola basket Kudus menghadapi Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) 2025 terus dilakukan meski dibayangi keterbatasan anggaran. Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kudus terpaksa mengandalkan dana pribadi dan swadaya internal untuk mendukung proses latihan atlet.

Ketua Perbasi Kudus, Agus Susanto, menjelaskan bahwa seleksi dan latihan telah dimulai sejak Desember 2024. Meski hingga kini anggaran resmi belum cair, kegiatan pembinaan tetap berjalan secara intensif dengan menggunakan dana talangan dari orang tua atlet dan pengurus.

“Kita sudah seleksi dan latihan rutin sejak akhir tahun. Meski anggaran belum turun, latihan jalan terus. Sementara ini kita talangi dengan dana pribadi orang tua dan bantuan dari internal,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

Untuk kategori putri 5×5, Perbasi telah menetapkan 21 pemain, seluruhnya merupakan atlet lokal Kudus. Sementara tim putra masih dalam tahap seleksi, dengan 35 peserta yang nantinya akan dipangkas menjadi 24 orang. Beberapa di antaranya berasal dari luar daerah, namun memiliki keterkaitan dengan Kudus, seperti bersekolah atau berkuliah di kota lain.“Ada yang sekolah di BTB Juwana, SMA Warga Surakarta, Karangturi Semarang, hingga kuliah di Atma Jaya dan UPH. Tapi mereka asalnya Kudus, tetap kita data dan bina,” jelas Agus.

Latihan difokuskan setiap akhir pekan, terutama saat para atlet dari luar kota pulang. Agus menekankan pentingnya kontinuitas latihan demi membentuk kekompakan tim.Perbasi Kudus sendiri menargetkan perolehan empat medali dari empat kategori yang diikuti. Target realistis yang dicanangkan adalah satu emas dari kategori 3×3 putra, dua perak dari putri, dan satu perunggu dari 5×5 putra.“Kita tahu kemampuan anak-anak. Dengan persiapan yang cukup, satu emas itu target realistis,” tambahnya.

Namun demikian, Agus mengakui bahwa pada Porprov sebelumnya, minimnya anggaran dan insentif sangat memengaruhi performa tim. Beberapa atlet bahkan baru bisa bergabung pada hari pertandingan karena terkendala jadwal dan biaya.“Pemain seperti Yordan dan Felix baru datang di hari H, dalam kondisi cedera dan kelelahan. Kapten tim putri juga absen saat semifinal karena seleksi kepolisian, itu sangat memengaruhi karakter tim,” ujarnya.

Meski kondisi serba terbatas, Agus tetap mengapresiasi semangat para atlet yang tak surut dalam menghadapi tantangan. Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah dan KONI bisa lebih maksimal ke depan, baik dalam bentuk anggaran, pembinaan, maupun peningkatan kualitas pelatih.Saat ini, Perbasi Kudus tengah menjalin komunikasi dengan pihak legislatif untuk mengupayakan dana hibah guna mendatangkan pelatih berkualitas dan menunjang persiapan tim.

Agus juga mendorong agar seluruh cabang olahraga di Kudus menggelar event rutin, seperti Piala Bupati di alun-alun, sebagai bentuk promosi dan pembinaan berkelanjutan.“Misalnya tiap akhir pekan ada event olahraga, gantian tiap cabang. Mulai dari taekwondo, pencak silat, karate, sampai basket 3×3. Itu bisa menghidupkan olahraga di Kudus,” katanya.

Ia meyakini, dengan inisiatif yang kuat dari masing-masing pengkab, Bupati Kudus pasti akan memberikan dukungan penuh.“Pak Bupati orangnya sangat supportif. Tinggal kita berani atau tidak untuk bergerak,” pungkasnya. (AS/YM)
















KOMENTAR SEDULUR ISK :