Peringatan Haul dan Salin Luwur Syaikh Sadzali Rejenu Digelar

oleh -3,267 kali dibaca

Kudus, ISKNEWS.COM – Haul dan Salin Luwur Syaikh Sadzali Rejenu Desa Japan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus diselenggarakan pada 25 Muharram 1440H. Rangkaian acara untuk menyambut Haul dilaksanakan pada Kamis (4/10/2018).

“Mulai pagi, sudah dilaksanakan tahtiman dan doa bersama, dilanjutkan pengajian umum pada sore setelah ashar, dan malamnya salin luwur,” jelas Santoso tokoh masyarakat Desa Japan kepada isknews.com

Dikatakan Santoso, Sehubungan dengan Haul, panitia juga membagi-bagikan nasi berkah setelah pengajian umum selesai.

Sementara itu, dilansir dari tulisan di Mushollarapi.blogspot.com, Nama Syekh Hasan Sadzali sudah sangat akrab di telinga warga di sekitar lereng Gunung Muria. Beliau adalah salah satu ulama besar dalam menyebarluaskan agama Islam di sekitar lereng gunung tersebut. Menurut cerita warga Desa Rejenu, Pegunungan Argo Jambangan, Syekh Hasan Sadzali adalah seorang ulama yang berasal dari Timur Tengah tepatnya Baghdad Irak. Dia berkelana untuk sampai ke Tanah Jawa untuk menyiarkan agama Islam.

Makam Syekh Sadzali hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari makam Sunan Muria. Karenanya orang banyak mengaitkannya dengan salah satu tokoh Wali Songo tersebut. Seperti yang kami kutip dari Sindonews, Pengurus makam pernah bertanya soal jati diri Syekh Sadzali kepada Mursyid Thariqah Syadziliyyah, Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya yang berdomisili di Pekalongan, Jateng. Menurut Habib Luthfi, Syekh Sadzali lebih dulu mensyiarkan Islam dibanding Wali Songo.

Jarak antara Syekh Sadzali dengan Wali Songo sekitar satu abad. Bahkan menurut Habib Luthfi, Syekh Sadzali merupakan guru Sunan Muria. “Kalau Wali Songo abad 14 atau 15, maka Syekh Sadzali 100 tahun sebelumnya. Dulu warga pernah menemukan batu bata kuno di area sekitar makam Syekh Sadzali yang diperkirakan dari abad 12 atau 13. Batu bata itu diduga kuat merupakan bagian dari musala yang dibangun Syekh Sadzali ,” katanya.

Salah satu karomah Syekh Hasan Sadzali adalah tiga mata air yang yang mempunyai rasa berbeda. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Air Tiga Rasa Rejenu. Tiga mata air tersebut terletak di dekat makam Syekh Hasan Sadzali di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tepatnya di atas Air Terjun Monthel. Air tiga rasa itu dulu digunakan untuk wudhu Syekh Sadzali. Air itu tidak pernah surut baik musim hujan maupun kemarau panjang dan itu merupakan bagian dari karomah wali. Dan jika diambil airnya rasanya tidak akan pernah hilang sampai berbulan-bulan.

Sumber mata air pertama mempunyai rasa tawar-tawar, sumber mata air kedua mempunyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda seperti “Sprite”, sedangkan sumber mata air ketiga mempunyai rasa mirip tuak.

Untuk menghormati jasa-jasa beliau dalam menyebarkan Islam di Tanah Muria, setiap tahun diselenggarakan haul dan salin Luwur setiap tahunnya di Area Makam Syaikh Sadzali Rejenu. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :