Peringati HPN, PWI Kudus Bersama Pekamuria Tanam 200 Bibit Pohon

oleh -786 kali dibaca
Foto Bersama sebelum berangkat Penanaman Bibit Pohon. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus menggelar aksi tanam pohon di lereng Gunung Muria, tepatnya di kawasan Wisata Rejenu, Japan, Kudus, Jumat (9/2). Kegiatan ini dilakukan bersama komunitas konservasi lingkungan Pekamuria sebagai upaya pelestarian alam dan mitigasi bencana.

Ketua PWI Kudus, Saiful Annas, menyampaikan bahwa peringatan HPN bukan sekadar momentum bagi insan pers, tetapi juga kesempatan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

“Pada peringatan Hari Pers Nasional ini, kami dari PWI Kudus mengadakan program ‘Wartawan Menanam’ bersama komunitas Pekamuria. Sebanyak 200 bibit pohon kami tanam di wilayah Lereng Muria, tepatnya di Wisata Rejenu,” ujar Annas.

Ketua PWI Kudus, Saiful Annas (nomor 2 dari kiri) bersama anggotanya dan pegiat lingkungan Pekamuria

Menurutnya, aksi penanaman pohon ini menjadi langkah kecil tetapi berdampak besar dalam menjaga ekosistem dan mengurangi risiko bencana alam, terutama di musim hujan.

“Kita tahu saat ini musim hujan sering memicu bencana longsor dan berkurangnya sumber air. Dengan menanam pohon, kita berupaya menjaga kestabilan tanah dan ketersediaan air bagi masyarakat,” tambahnya.

Foto Bersama usai Penanaman Bibit Pohon. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Sementara itu, Ketua Pekamuria, Teguh Budi Wiyono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program konservasi lingkungan yang telah berjalan sejak 2023. Tahun ini, Pekamuria menargetkan penanaman 1.250 bibit pohon di empat titik, yakni Japan, Argo Piloso, Puncak 29, dan Talu Wombo.

“Penanaman ini merupakan kelanjutan dari program yang kami mulai sejak tahun lalu. Tahun 2023 kami telah menanam 1.050 pohon, dan tahun ini kami menargetkan 1.250 pohon di berbagai lokasi. Untuk hari ini, kami menanam 200 bibit bersama PWI Kudus,” jelas Teguh.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga habitat alami Gunung Muria, terutama untuk melindungi satwa liar seperti macan tutul yang semakin terancam akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan kopi.

Dalam kegiatan ini, jenis pohon yang ditanam meliputi fikus dan bambu. Teguh menjelaskan bahwa kedua jenis pohon ini dipilih karena memiliki manfaat ekologis yang besar.

“Bambu berfungsi untuk menahan longsor, sementara fikus berperan dalam menghidupkan kembali mata air yang telah mati. Keduanya sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan di Pegunungan Muria,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Teguh mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak hanya mendaki gunung, tetapi juga berpartisipasi dalam aksi konservasi.

“Kami berharap kecintaan terhadap alam tidak hanya diwujudkan dengan naik gunung, tetapi juga dengan menanam pohon endemik agar ekosistem di Pegunungan Muria tetap lestari,” pesan Teguh. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :