Kudus, Isknews.com – Puluhan atlet pencak silat dari berbagai sekolah di Kabupaten Kudus menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2025 yang digelar di Hall Multifunction, Senin (24/2/2025). Ajang ini menjadi kesempatan bagi para pesilat muda untuk mengasah keterampilan dan menargetkan jenjang kompetisi yang lebih tinggi.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kudus sekaligus penanggung jawab Popda Pencak Silat, Muhammad Nur Hasyim, mengungkapkan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh atlet dari jenjang SMP dan SMA. Mereka berlaga dalam dua kategori utama, yakni kelas seni dan kelas tanding.
“Popda ini diikuti oleh atlet jenjang SMP dan SMA yang berkompetisi di kelas seni dan kelas tanding. Ini adalah bagian dari pembinaan atlet agar mereka bisa berkembang lebih baik,” ujar Nur Hasyim.
Dari data yang dihimpun, terdapat 19 pesilat dari tingkat SMP yang berkompetisi di kelas seni tunggal serta kelas tanding C dan G. Sementara itu, dari jenjang SMA, sebanyak 10 pesilat turun di kelas tanding D dan F.
Nur Hasyim menambahkan bahwa ajang ini tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga bagian dari proses pembinaan jangka panjang. Popda diharapkan dapat menjadi pijakan bagi para atlet muda untuk meraih prestasi di tingkat yang lebih tinggi seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) hingga SEA Games.
“Melalui Popda ini, kami mengevaluasi sistem dan proses pembinaan. Kami ingin memastikan bahwa pertandingan sudah sesuai standar IPSI, baik dari sisi kualitas wasit, juri, maupun teknis pelaksanaan,” jelasnya.
Selain itu, ia menyoroti ketatnya persaingan dalam ajang ini. Menurutnya, banyak atlet yang sudah mempersiapkan diri dengan latihan intensif di perguruan masing-masing sebelum bertanding. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme para pesilat dalam meningkatkan kemampuannya.
“Persaingan cukup ketat karena banyak atlet yang sudah terbiasa bertanding. Ini bagus untuk pembinaan jangka panjang karena mereka sudah siap menghadapi level pertandingan yang lebih tinggi,” tambahnya.
Nur Hasyim berharap bahwa Popda bisa melahirkan atlet-atlet berbakat yang nantinya dapat mengharumkan nama Kudus di berbagai ajang nasional maupun internasional.
“Kami ingin dari Popda ini lahir atlet-atlet potensial yang bisa mewakili Kudus di tingkat nasional dan internasional. Harapannya, mereka bisa terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi di masa depan,” katanya.
Sementara itu, selain Popda untuk jenjang SMP dan SMA, ajang Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) juga digelar untuk memfasilitasi pesilat dari jenjang SD. Kejurkab juga diikuti oleh beberapa pesilat SMP dan SMA yang tidak berkompetisi di kelas seni tunggal maupun kelas tanding tertentu dalam Popda.
Dengan adanya dua ajang ini, diharapkan semakin banyak atlet muda Kudus yang mendapatkan kesempatan untuk bertanding dan mengasah kemampuannya di dunia pencak silat. (YM/YM)