Kudus, isknews.com – Sebagai salah satu wilayah penghasil padi, warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus turut memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Diantaranya dengan memanfaatkan drone yang telah diaplikasikan sebagai sarana menebar pupuk dan menyemprotkan pestisida tanaman padi di sawah.
Teknologi di bidang pertanian, di era industri 4.0 saat ini terus dikembangkan. Pemanfaatan teknologi drone atau pesawat nirawak itu di klaim bisa mengubah budaya bertani lebih modern. Dengan sentuhan teknologi, kerja petani dianggap lebih mudah, efisien sekaligus cepat.
Hawi Sukamto Ketua Paguyuban Kelompok Tani Kudus mengatakan satu unit drone yang dikendalikan dari pinggir sawah dengan mudah menebarkan pupuk ke areal pesawahan.
Hanya saja, pupuk yang digunakan adalah pupuk cair. Jika menggunakan pupuk urea atau jenis pupuk butiran lainnya, maka pupuk harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu.
“Dengan drone ini, proses pemupukan bisa diselesaikan sangat cepat, satu hektar hanya butuh sekitar 10 menit,” katanya,
Drone yang digunakan tersebut dia sewa dari pihak ketiga yang menyediakan peralatan pertanian, yakni Maxxi Tani.
” Kami belum mampu, jadi ya sewa ke Maxxi Tani, karena kalau beli sendiri harganya sangat mahal,” ucapnya.
Keunggulannya, dalam satu hari sanggup menyemprotkan pestisida hingga ber hektar-hektar.
Jika menggunakan tenaga manusia, penyemprotan pestisida dalam satu hari, hanya mampu menyelesaikan 1 – 2 hektar saja.
Pantauan isknews.com di lokasi, Sebuah drone yang dikendalikan dari pinggir jalan dengan mudah menebarkan pupuk ke areal pesawahan.
Prosesnya terlihat lebih cepat dan lebih praktis. Karena menurut petani setempat, jika menebar pupuk secara manual bisa memakan waktu hingga setengah jam lebih untuk lahan satu petak atau sepertiga hektare. Dengan menggunakan drone, maka sepetak sawah bisa selesai dalam waktu singkat. (AS/YM)
