Petani di Kudus Keluhkan Harga Kencur Hancur

oleh -1,502 kali dibaca
Foto: Diskominfo Kudus

Kudus, isknews.com – Salah seorang anggota Gapoktan asal Kecamatan Dawe, Alif Purnomo mengeluhkan hancurnya harga komoditas kencur. Dirinya menerangkan bahwa modal awal petani tak sebanding dengan hasil panen yang didapat.

“Mohon solusinya pak, harga kencur hancur. Modal yang dikeluarkan tak sesuai dengan hasil yang didapat,” keluhnya saat kegiatan Rembug Tani Poktan dan Gapoktan Kecamatan Dawe dan Jekulo bersama Bupati Kudus di Pelataran Aula Gedung Serbaguna Desa Kandangmas, Dawe, Kamis (7/9).

Dirinya menambahkan, asal mula harga kencur kisaran angka 20 ribu rupiah, kini menurun tajam hingga menyentuh angka 6 ribu rupiah.

“Kalau begini jangankan untung, balik modal saja berat pak,” imbuhnya.

Sementara itu, Melalui Dinas Pertanian dan Pangan, Bupati Kudus Hartopo memberikan angin segar bagi para petani dengan menginstruksikan seluruh OPD untuk melarisi hasil pertanian komiditas kencur yang hancur dengan harga normal seperti sedia kala. Langkah ini diambil dari hasil diskusi yang berjalan sebagai gebrakan baru serta bentuk perhatian pemerintah Kabupaten Kudus.

“Menyikapi harga komoditi kencur yang hancur, saya instruksikan pada OPD untuk melarisinya dengan harga normal. Solusi dari kita saat ini,” perintahnya.

Selain harga komoditas kencur yang merosot, permasalahan lain seperti ketersediaan pupuk subsidi, irigasi, hingga kerusakan alam turut menjadi sorotan orang nomor satu di Kabupaten Kudus. 

“Terkait ketersediaan pupuk subsidi, Dinas perdagangan saya minta untuk memantau ketersediaannya. Untuk aliran irigasi, selalu kita jalin komunikasi supaya pasokan air dari Logung cukup untuk kebutuhan pertanian. Dan untuk kerusakan alam, saya harap kesadaran masyarakat bersama,” harapnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :