Pati, isknews.com – Menjelang hari Raya Idul Adha para peternak hewan kurban mulai kebanjiran pesanan. Salah satunya adalah Ahmad Hyro Fachrus, peternak sapi dan kambing di Desa Prawoto Kabupaten Pati. Dirinya menjual hewan ternaknya dengan sistem timbang hidup, yang mana sistem tersebut baru dirinya yang menerapkan di Kabupaten Pati.
“Disini kita menjual dengan sistem timbang hidup. Jadi yang mau beli, tinggal memilih hewan ternaknya kemudian ditimbang dan tinggal dikali harga per kilogramnya,” ungkap Ahmad Hyro Fachrus saat ditemui, Senin (29/5/2023).
Hyro menjelaskan, sistem tersebut baru pertama di Pati. Yang mana sistem itu saling menguntungkan bagi pembeli dan penjualnya. “Kalau dahulu kan beli hewan qurban pakai kira-kira bobotnya. Sekarang kami mencoba sistem ini, sehingga pembeli tahu bobot dan harganya dengan lebih jelas,” katanya.
Untuk sapi qurban, harganya 57 Ribu Rupiah/kg dan kambing qurban 76 Ribu Rupiah/kg. Sedangkan untuk bobot yang dijual untuk qurban, dirinya sudah menyiapkan sapi dengan bobot 400 hingga 700 kg dan kambing 25 sampai 35 Kg.
“Saat ini kita sudah menyiapkan 50 lebih sapi. Sedangkan untuk kambing ada ratusan. Untuk jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah karena banyak pesanan dari luar daerah,” ujarnya.
Saat ini, pembelian hewan qurban miliknya tidak hanya dari pasar lokal saja, namun hingga keluar daerah seperti Purwodadi, Kudus, Jepara dan Demak bahkan sampai ke Jakarta. Adapun sapi yang disediakan olehnya adalah jenis Limosin, Simental dan Pegon.
“Kami tidak hanya melayani masyarakat Pati saja, tetapi hampir seluruh eks Karesidenan Pati dan mengirim juga ke Jakarta. Sedangkan ntuk pasar lokal masyarakat banyak yang mencari sapi kurban dengan kisaran harga Rp. 25jt,” pungkasnya.(mel)