PMI Kudus Beri Makanan Tambahan 86 Balita Stunting di Wilayah UPTD Puskesmas Jati

oleh -1,408 kali dibaca
Foto: Foto Bersama usai pemberian pemberian makanan tambahan (PMT) kepada 86 balita stunting. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – PMI Kudus secara langsung memantau pemeriksaan kesehatan balita, memberikan sosialisasi Stunting dan pencegahannya, dan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada para balita di wilayah UPTD Puskesmas Jati di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, pada Rabu (6/12/2023)

Plt Ketua PMI cabang Kudus, Imam Santosa menuturkan kegiatan PMI Peduli stunting ini berangkat dari keprihatinan PMI terhadap para bayi stunting di Kabupaten Kudus, terutama yang memiliki angka bayi stunting tertinggi, di awali di Kecamatan Jati.

Terdapat 86 balita stunting yang disasar di wilayah UPTD Puskesmas Jati. sehingga PMI memberikan intervensi melalui PMT kepada balita tersebut. 

“Kepedulian ini tidak hanya sampai di sini, Setelah kegiatan ini tetap akan ada tindaklanjut yang digerakkan oleh Dinas kesehatan,” terang Imam.

Dikatakannya, PMI berkomitmen terus meningkatkan program sosial kemanusiaan terutama untuk membantu kinerja pemkab Kudus. 

“Selain program pokok, PMI juga memiliki program sosial kemanusiaan yang telah kita galakan seperti bedah rumah tidak layak huni, bantuan korban kebakaran, bantuan stunting dan lainnya,” tegasnya. 

Menurut Imam, bukan hanya bencana saja seperti bedah rumah saja tapi SDM-nya juga harus kita tata,

“Sasaran bantuan PMI tidak hanya berupa seperti bencana alam dan lainnya, akan tetapi dalam bentuk penyiapan SDM, termasuk bantuan PMT ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Jati, Darini mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh PMI Kudus, lantaran persoalan stunting merupakan tanggung jawab semua stakeholder,

“Tentu ini merupakan salah satu peningkatan kinerja PMI, dahulu PMI dikenal hanya ketika bencana alam saja, namun sekarang PMI ikut berkontribusi membangun daerah melalui kegiatan sosial kemanusiaan seperti ikut berkontribusi mengurangi stunting,” ujarnya. 

Darini menyebut pihaknya telah ikut bekerja keras mengurangi stunting sampai ke tingkat desa, terutama peran tenaga kesehatan bidan desa. Mereka ditekankan untuk membantu bidan desa dalam upaya mencegah stunting sedini mungkin. 

“Stunting merupakan agenda pemerintah pusat dalam menyambut bonus demografi 2030, ini menjadi suatu kewajiban kita untuk ikut membantu program pemerintah tersebut khususnya di Wilayah Kudus,” katanya. 

Darini juga menyampaikan, selama ini upaya penanganan kasus stunting telah dilakukan secara maksimal. Salah satu diantaranya, melalui agenda pemberian bantuan BOC berupa PMT lokal yang diberikan setiap hari selama 90 hari kehidupan.

“Harapan saya, walaupun dengan segala kondisi ada, kasus stunting bisa zero khususnya di wilayah kerja Puskesmas  Jati dan di Kabupaten Kudus pada umumnya,” harap Darini.

Diketahui, stunting diakibatkan karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi tersebut ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Sementara Camat Jati, Fiza Akbar menyampaikan apresiasinya telah diadakan pemberian PMT kali ini, bantuan dari PMI Kudus ini merupakan salah satu wujud sinergitas dari seluruh elemen Masyarakat khususnya PMI, Puskesmas dan unsur muspika,

“Jadi yang terpenting adalah pagi hari ini kita bisa ikut menyemangati ibu-ibu atau orang tua yang mempunyai anak penderita Stunting, sehingga harapannya khususnya di wilayah Kecamatan Jati ini secara bertahap kasus penderita stunting bisa menurun secara signifikan, Jadi ini akan terus kita lakukan,” tandasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :