Kudus, isknews.com – Dalam upaya mengatasi hama tikus yang mengganggu produktivitas petani, Polres Kudus bersama Kodim 0722/Kudus, Satpol PP, BPBD, Damkar Kabupaten Kudus, dan para petani menggelar aksi gropyokan tikus secara massal di persawahan Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus, pada Jumat (1/11/2024).
Selain memberantas hama tikus, kegiatan ini diikuti dengan penanaman padi seluas lima hektar sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Aksi gropyok tikus dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penggunaan alat tradisional hingga teknik pengasapan memakai bubuk belerang, gas elpiji, dan alat emposan yang diarahkan ke lubang-lubang sarang tikus di area persawahan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani mengendalikan populasi hama tikus yang kerap merusak tanaman padi.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian bersama terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Kudus.
“Melalui gropyokan tikus ini, kami ingin membantu para petani dalam menghadapi salah satu tantangan utama mereka, yakni hama yang merusak tanaman. Selain membantu membasmi hama, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan kami terhadap upaya ketahanan pangan,” ujar AKBP Ronni.
Tak hanya sebagai tindakan jangka pendek, Kapolres menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus dioptimalkan untuk meningkatkan swasembada, kemandirian, dan keamanan pangan di Kudus. “Kami ingin memastikan produksi pertanian di sini tetap kuat, aman, dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Di sisi lain, para petani menyambut antusias dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Bantuan ini dinilai sangat membantu dalam mengatasi hama tikus yang sering kali menjadi masalah serius dalam pertanian padi.
Dandim 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi, menyampaikan bahwa peran Kodim dalam kegiatan ini sebagai bentuk pendampingan kepada para petani untuk meningkatkan hasil panen.
“Kami hadir untuk mendampingi dan membantu petani, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Semoga dengan kegiatan ini, populasi hama tikus bisa ditekan dan hasil panen padi semakin maksimal,” ungkapnya.
Selain aksi gropyokan, pihak Polres dan Kodim juga menyosialisasikan pengendalian hama tikus yang aman kepada petani, menghindari penggunaan jebakan beraliran listrik yang berbahaya. Gropyokan bersama dinilai sebagai solusi efektif yang aman dan lebih ramah lingkungan untuk menekan populasi hama di area persawahan.
Dengan sinergi dari berbagai elemen masyarakat, aksi ini diharapkan mampu mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kudus, sekaligus mendukung target swasembada pangan di tingkat nasional. (AS/YM)