Presiden Prabowo Instruksikan Pengecer Boleh Jual Elpiji 3 Kg Lagi, Warga Kudus Sambut Positif

oleh -933 kali dibaca
Foto: Pengecer elpiji 3 kg di Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, masih belum menerima pasokan hingga Selasa, 4 Februari 2025. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Warga Kabupaten Kudus menyambut baik keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan pengecer kembali diperbolehkan menjual elpiji subsidi 3 kilogram (kg). Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan gas yang sempat terjadi akibat aturan baru yang melarang pangkalan menjual ke pengecer sejak 1 Februari 2025.

Ruslan, salah satu pengecer elpiji 3 kg di Desa Megawon, Kecamatan Jati, merasa lega dengan keputusan ini. Sebab, sejak aturan sebelumnya diberlakukan, ia kesulitan mendapatkan pasokan elpiji, sehingga banyak pelanggannya yang kesulitan mendapatkan gas subsidi.

“Sudah lima hari saya tidak dapat kiriman. Terakhir saya menerima pasokan hari Jumat (31 Januari 2025), itu pun hanya 10 tabung. Saya kasihan melihat warga yang harus mencari gas ke tempat yang lebih jauh,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Menurut Ruslan, sebelum aturan larangan pengecer berlaku, ia masih bisa mendapatkan 20 hingga 25 tabung dalam seminggu. Namun, setelah pembatasan, jatahnya semakin berkurang, bahkan tidak ada sama sekali.

Dengan adanya keputusan ini, warga Kudus berharap distribusi elpiji subsidi kembali lancar sehingga tidak ada lagi kelangkaan di tingkat pengecer maupun pangkalan.

Seperti halnya salah seorang warga, Indah (40), juga merasa bersyukur dengan keputusan Presiden Prabowo yang memperbolehkan pengecer kembali menjual elpiji 3 kg. Menurutnya, membeli di pengecer lebih mudah dibandingkan harus antre di pangkalan yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya.

“Kalau beli di warung lebih dekat dan tidak perlu bawa jauh-jauh. Semoga setelah ini elpiji tidak sulit dicari lagi,” katanya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan dari presiden.

“Saat ini masih terus intensif pembahasan dengan pemerintah, untuk detail teknis masih dalam penyempurnaan,” ujarnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :