Produk Hasil Karya Eceng Gondok Binaan dari YKBN Dipamerkan

oleh -826 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Produk kerajinan berbahan eceng Gondok hasil dari binaan Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN) dipamerkan pada kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke-116 2023 di aula Balai Desa Gulang, Senin (29/5/2023).

Kerajinan itu dibuat oleh puluhan warga dari 4 Desa di Kudus saat mengikuti pelatihan kerajinan eceng gondok selama 5 hari, 22-26 Mei 2023 beberapa waktu lalu,

“Ada 28 orang dari 4 Desa yang mengikuti pelatihan, yakni Gulang, Karangrowo, Payaman dan Bulungcangkring. Tempat pelatihannya dibagi dua tempat, Karang Rowo 2 hari dan di Gulang 3 hari,” kata T. Sugiyanto selaku CSR Department Head PT Nojorono Tobacco International kepada isknews.com

Hasil karyanya terdiri dari sandal hotel, tas, kotak tisu, miniatur kursi, box laundry dan masih banyak lagi.

Program pelatihan usaha kriya eceng gondok tersebut mendatangkan langsung pemateri berkompeten, “Kami datangkan langsung Instruktur dari Rawapening Ambarawa, Kabupaten Semarang,” sambungnya.

Diakuinya, potensi eceng gondok di sejumlah desa di Kudus sangat tinggi, dengan adanya pelatihan tersebut, para peserta diajak untuk berwirausaha dan mampu untuk mengembangkan potensi ke depannya,

“Semoga ke depannya mereka (peserta pelatihan) bisa mengembangkan sekaligus memaksimalkan potensi yang ada, sehingga bisa memberikan percepatan pemulihan ekonomi masyarakat,” ujar T. Sugiyanto

Selain itu, program yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal itu diharapkan bisa membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, bisa memberikan manfaat ke warga, khususnya para peserta yang telah mengikuti pelatihan eceng gondok,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Wasev-PJO TMMD ke-116 Kolonel Kav Sugi Mulyanto yang hadir langsung turut memberikan apresiasi kepada hasil kreatifitas dari eceng gondok.

“Saya apresasi hasil karya seni ini, karena dari eceng gondok bisa menjadi produk yang bernilai jual,” tuturnya didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0722/ Kudus, Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, Kepala Desa Gulang Aris Subkhan, dan Camat Mejobo Zaenuri.

Selain eceng gondok, Kav Sugi Mulyanto juga melihat pembuatan langsung caping kalo yang saat ini, perajinnya hanya tersisa dua orang yakni Mbah Kamto dan Mbah Rudipah.

Diketahui, Caping kalo merupakan penutup kepala perempuan yang biasanya menjadi satu bagian dengan busana adat Kudus. Saat ini, caping kalo terus diinovasi, saat ini juga dipakai atribut dari tarian lajur caping kalo. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :