Program Living In Asian, Mahasiswa Asing Belajar Budaya dan Kearifan Lokal Kudus

oleh -1,097 kali dibaca
4 pemuda warga negara asing foto bersama Yuli Astuti, owner Muria Batik (kerudung). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Tiga mahasiswa asing asal Vietnam dan Thailand belajar budaya, bahasa dan kearifan lokal di Kudus, Selasa (13/8/2019).

Tiga mahasiswa tersebut yakni Thi Phuong Mai Nguyen dari Hanoi University, Thi Phuong Nguyen dari University of Social Science and Humanities, dan Sulaiman dari Thailand yang kuliah di salah satu universitas di Jawa Tengah. Selain itu ada juga Hiue Nhat Pham dari Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi, Vietnam.

Salah satu mahasiswa asing Thi Phuong Mai Nguyen mengatakan, dirinya belajar budaya dan Bahasa Indonesia lewat program Living In Asia (Lisia) yang dilaksanakan UMK. Beberapa kegiatan sudah dilakukan, sebelum membatik dirinya juga belajar tentang kopi di, mulai dari melihat kebun kopi hingga proses pembuatannya.

Untuk membatik, memang lebih sulit, karena butuh kesabaran, apalagi harus detail sekali, terutama saat menggambar. Apalagi proses awal, yakni menggambar dengan canting, awalnya memang sulit, namun setelah beberapa menit mengetahui teknik dasarnya baru nyaman. ”So difficult, but batik is beautiful, I like batik,” katanya saat membatik di Muria Batik Kudus kemarin.

Owner Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan, untuk pelatihan membatik memang diberikan materi dasar, agar mereka mengetahui saja. Kali ini dirinya memberikan gambar yang akan dibatik dengan tema kemerdekaan, bhineka tunggal ika.

Karena beberapa hari lagi akan dilakukan peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke – 74. ”Kita beri gambar burung garuda, pulau Indonesia hingga bendera Indonesia yang disandingkan bendera Vietnam dan Thailand,” terangnya.

Sementara itu, Kepala kantor urusan Internasional (KUI) UMK Mutohhar mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara Living In Asian yang digelar oleh Universitas Muria Kudus (UMK). Salah satunya memang mengenalkan budaya dan potensi lokal yang ada kepada mahasiswa asing.

Kegiatan ini berjalan karena memang sudah ada kerjasama yang dijalin antara UMK, KBRI dan juga universitas di Vietnam. Program kedua kalinya, giliran KBRI yang mengirimkan delegasi mahasiswa untuk belajar budaya Indonesia, khususnya di Kudus.

Untuk membatik memang sudah dikenal lebih luas, terutama di Asia Tenggara, bahkan staf KBRI yang merupakan warga Vietnam juga pernah merasakan proses membatik. Karena pernah ada even membatik di Vietnam. ”banyak yangs udah mengenal batik, tentunya ketika ada pameran batik yang dilaksanakan KBRI, Batik Kudus bisa ikut didalamnya,” jelasnya.

Selain membatik, mahasiswa asing juga diajak menikmati kopi, mulai melihat kebun hingga proses membuat dan menyeduh kopi. Selain itu juga dikenalkan dengan menara Kudus, apalagi di Vietnam ada bangunan yang mirip dengan Menara Kudus. Selain itu juga akan diajak mengunjungi Karimun Jawa, Jepara. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan tempat wisata Karimunjawa yang tak kalah dengan Bali. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :