Program Pengembangan Pusat Belajar Guru Kudus Diserahterimakan

oleh -951 kali dibaca
Direktur Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF -SDO), Gusman Yahya saat serah terima program pengembangan pusat belajar guru (PBG) ke Koordinator pengelola PBG Kudus, Imam Santoso. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Hand over atau serah terima program pengembangan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus dari Putera Sampoerna Foundation kepada Dinas Pendidikan & Djarum Foundation, digelar Kamis (29/8/2019) di aula PBG, Jalan Hos Cokroaminto Gang 6, Kecamatan Kota, Kudus.

Direktur Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF -SDO), Gusman Yahya mengungkapkan, PBG dirancang untuk melayani kebutuhan guru di daerah, karena esensi PBG sendiri untuk memberikan kemudahan akses pelatihan guru bagi guru-guru yang mempunyai keterbatasan akan akses tersebut.

“Kita lihat, berapa sih jumlah pelatihan yang diberikan oleh pemerintah dan berapa banyak jumlah guru saat ini?, Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka bisa mempunyai kesempatan, dalam waktu setahun sekali bisa, karena dilakukan mandiri tanpa harus keluar daerahnya,” paparnya.

Sejak pertengahan 2017, Guru Inti PBG yang terpilih melalui rangkaian seleksi, sudah mendapat pelatihan dan menyelesaikan tugas terstruktur selama 192 jam, dari PSF-SDO.

“Pelatihan Guru inti ini meliputi pelaksanaan survei kebutuhan akan diklat, penyusunan modul dan keterampilan andragogi,” jelas Gusman saat ditemui wartawan usai acara.

Pada pelatihan yang terpisah, Pengelola PBG mendapatkan 145 jam pelatihan terkait dengan tata kelola organisasi.

Berpijak dari filosofi “Dari oleh dan Untuk Guru”, PBG berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan dan pelatihan untuk seluruh guru di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.

PBG berdiri sejak tahun 2016. Sejak saat itu hingga Agustus 2019, para guru inti dan pengelola PBG telah mendapatkan pembinaan dari PSF. Diantaranya mulai dari seleksi SDM, pelatihan dan pendampingan kepada guru inti dan pengelola, hingga tersusunnya tata kelola PBG yang terstruktur dan sistematis.

“Mulai tahun 2016 Sumber Daya Manusia, Tata Kelola dan infrastruktur Pusat Belajar Guru mulai dikembangkan terstruktur dan sistematis. Kehadiran PBG diharapkan dapat memberikan akses yang terjangkau dari segi jarak, waktu dan biaya bagi guru di Kabupaten Kudus, untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,” papar Gusman.

“Basis kami adalah kebutuhan, kami membangun sistem, dan tata kelola yang baik, dan menjamin atas pelatihan yang diberikan,” imbuhnya.

Sebelum serah terima dilakukan, lanjut Gusman, dulu awalnya mencari guru-guru yang berpotensi untuk menjadi kandidat guru inti. Setelah acara ini, diharapkan mereka bisa mengelola PBG secara mandiri, bisa melakukan pelatihan-pelatihan dan analisa segala hal.

“Kami sebagai konsultan akan menuntun mereka dari belakang. Meski telah serah terima, namun tidak lantas melepas sepenuhnya, karena kita tetap memantau perkembangannya dan siap dimintai bantuan jika dibutuhkan,” tegasnya.

Terkait hasil evaluasi, sejauh ini secara umum masih ada kekurangan dan ada pula yang sudah kita capai, “Dimata kami itu normal, karena indikator kami cukup tinggi dan banyak variasinya, disitulah proses evaluasi kami lakukan, karena baru bulan lalu kami analisa,” jelasnya.

Turuh hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Kudus, Joko Susilo, yang diwakili Suharto.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sunoto, yang diwakili oleh Harianto

Perwakilan dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanatio dan Direktur Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF -SDO), Gusman Yahya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kudus, Noor Badi, yang diwakili Syu’udin, dan segenap tamu undangan. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :