Semarang, isknews.com (10/11) Rencana reaktifasi jalur kereta api wilayah timur utara jawa yang santer dibicarakan masyarakat benar adanya. Namun rencana tersebut terganjal permasalahan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Humasda Daop IV Semarang yang diwakili oleh Nova Andrian, yang menjelaskan kepada ISKnews.com jika reaktivasi jalur kereta untuk wilayah timur utara dapat dilaksanakan sewaktu-waktu mengingat mulai meningkatnya mobilitas masyarakat yang berada diwilayah pantura timur Semarang hingga Surabaya, namun hal ini masih sekedar sebagai wacana mengingat PT. KA Daops IV Semarang hanya sebagai penyelenggara modal transportasi perkereta apian. Teknis dan pembangunan jalur diserahkan sepenuhnya ke Kementrian Perhubungan yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat.
SULIT DAN MENELAN BIAYA
Proses reaktivasi untuk wilayah Jalur Timur Utara Jawa memerlukan perencanaan yang besar, sebab beberapa tanah milik PT. KA sebagian besar sudah beralih fungsi sebagai hunian penduduk. Terutama yang berada di Kabupaten Kudus sebagian juga menjadi jalan raya.
Reaktifasi jalur kereta api rencananya akan dibangun dilahan lama jalur PT.KA terdahulu sehingga bisa dipastikan beberapa lahan dan tempat tinggal milik warga akan terbongkar. Namun hal itu juga sebagai acuan agar dapat dicarikan jalur baru sebagai rencana aktifasi jalur kereta.
“Jalur Timur Utara Penghubung Semarang-Demak-Kudus-Pati, masih wacana. Rencananya akan diarahkan sampai ke Surabaya namun bukan ditahun ini sebab rencana reaktifasi jalur kereta tahun 2016 merupakan areal jalur Semarang – Ambarawa-Magelang-Jogjakarta dan jalur Semarang Tawang – Pelabuhan yang proyeknya sedang dikerjakan secara bertahap.” Ujarnya.(HKR/SU)