Puluhan Guru ikuti Metode Pelatihan Unplugged Coding Tangible di PBG Kudus

oleh -78 Dilihat
Pelatihan guru SD, SMP, SMA/SMK dari Kab. kudus dan Demak di gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus. Minggu, (5/10/2025)

Kudus, isknews.com – Puluhan guru SD, SMP, SMA, dan SMK dari Kabupaten Kudus dan Demak mengikuti Pelatihan Guru Computational Thinking & Unplugged Coding “Tangible” di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, 5–7 Oktober 2025.

Program ini diinisiasi Yayasan Dharma Bakti Lestari, Yayasan Sukma, dan Leva Foundation, dengan dukungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus.

Direktur Eksekutif Yayasan Sukma, Ahmad Baidhowi AR, dalam sambutannya menjelaskan perbedaan coding berbasis komputer (plugged) dengan unplugged coding yang lebih sederhana.

“Kita sudah ada modulnya, jadi ini bisa digunakan siswa dari SD sampai SMA. Bahasanya sangat dasar, basisnya ada kits seperti puzzle,” terangnya.

Jadi kata dia, tidak komputer-based, tapi mengikuti alur berpikir komputasional.

“Anak-anak bisa lebih fun, karena tidak semua siswa memiliki komputer,” katanya.

Baidhowi menambahkan, Tangible Kit yang digunakan dalam pelatihan ini merupakan pengembangan Mandela State University, Afrika Selatan, dan telah dipakai di lebih dari 22 negara.

Kudus menjadi lokasi kedua di Indonesia setelah Palu.

“Kami sudah menandatangani MoU dengan mereka sehingga bisa mengajarkan modul ini di Indonesia, bahkan nanti menyasar daerah dengan infrastruktur minim,” imbuhnya.

Kegiatan resmi dibuka oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, yang juga menerima Tangible Kit secara simbolis dari Yayasan Sukma.

Pembukaan Pelatihan Guru SD, SMP, dan SMA/SMK dari kabupaten Kudus dan Demak di PBG Kudus oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris. Minggu, (5/10/2025). (Foto: YM)

Dalam sambutannya, Sam’ani menilai pelatihan ini relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.

“Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas guru agar mampu memberi pengetahuan yang relevan bagi anak-anak kita. Guru harus kreatif menghadirkan pembelajaran di era digital. Saya juga berterima kasih atas kepedulian Ibu Lestari Moerdijat yang konsisten mendukung peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.

Selama tiga hari, para peserta mengikuti sesi pengenalan Computational Thinking (CT), praktik unplugged coding dengan Tangible Kit, hingga penyusunan rencana pelajaran yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa, dan Matematika.

Narasumber yang hadir di antaranya Satia P. Zen, Susan Sovia, Victor Yasadhana, dan Mahyudin.

Pelatihan dijadwalkan akan ditutup pada Selasa (7/10) dengan pemaparan dari Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, serta sambutan penutup oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu’ti.

Program ini diharapkan memberi bekal praktis bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran kreatif dan inovatif, meski di sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :