Rabo Besok, Puncak Acara Festival Tradisi Bulusan

oleh -2,085 kali dibaca
Kisah legenda Bulusan di Desa Hadipolo Jekulo Kudus (foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Festival Tradisi Bulusan tahun ini dikemas secara lebih meriah dengan berbagai macam perlombaan.

Hal itu sisampaikan oleh Bahrul, Seksi Acara Festival Tradisi Bulusan yang mengungkapkan bahwa pihaknya tahun ini melakukan penambahan jumlah dan memperluas cakupan lomba.

Dengan begitu dia berharap tradisi bulusan tahun ini dapat menarik lebih banyak masyarakat.

“Kalau tahun lalu hanya ada 2 lomba dan pesertanya dari masyarakat Hadipolo sendiri. Untuk tahun ini kami perbanyak dan cakupannya kami perluas. Sekalian buat ajang promosi ke masyarakat,” ujarnya saat ditemui media ini di Punden Mbah Dudo, Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Senin (10/06/2019).

Seperti Mancing Mania yang dilaksanakan Minggu (9/06/2019), Lomba Mewarnai TK/PAUD dan Lomba Rebana se-Kabupaten Kudus pada Selasa (11/06/2019). Serta Lomba Fashion Show dan Festival Band pada Rabu (12/06/2019) mendatang.

Sepertu di ketahui, Festival Bulusan adalah tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh warga Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kudus, kegiatan tersebut sudah berlangsung dari jaman Sunan Muria sampai Sekarang untuk menghormati dan menghargai Mbah Duda, Seiring perkembangan jaman tradisi tahunan yang diadakan seminggu setelah lebaran atau lebaran Kupatan.

Simbolisasi Bulus, asal usul Bulusan di Desa Hadipolo Jekulo Kudus (foto: ist)

Kini tradisi tersebut menjadi salah satu tujuan wisata tahunan bagi warga Kudus. di tahun 2019 tradisi bulusan semakin meriah, kegiatan puncaknya yang berlangsung tanggal 12 Juni 2019 tersebut akan diadakan berbagai kegiatan dan perlombaan untuk menarik minat wisatawan lokal.

Untuk puncak acara, Bahrul mengaku sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana malam tirakatan dan sajian terbang papat akan dilakukan pada Selasa (11/06/2019). Dan paginya, akan dilakukan kirab ketupat dengan start di SDN 4 Hadipolo dan finish di Punden Mbah Dudo.

“ Kirab budaya Kupatan, lokasi Desa Hadipolo yang akan di laksanakan pada sekitar pukul 07.30 – 12.00 wib, Lomba Fashion show dan Festifal Band pada 13.00 – 15.00, lalu Clossing ceremony dan pentas music pada 19.00 – 21.00 wib serta Pagelaran wayang Kulit di mulai pukul 21.00 sampai fajar,” tuturnya.

Dalam kirab ini nantinya akan dimeriahkan dengan arak-arakan gunungan perwakilan dari masing-masing RT di dukuh tersebut. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan ritual memberi makan bulus yang konon katanya merupakan jelmaan dari murid Sunan Muria. Dan puncak acara ditutup dengan rebutan gunungan.

Sebagaimana adat yang ada, di arena Festival salah satu daya tarik dari festifal Bulusan yaitu adanya pasar rakyat. ratusan bahkan ribuan pedagang dan berbagai wahana permainan rakyat masih bisa kita jumpai dalam festifal tahunan tersebut.

“Mulai dari penjual makanan, pakaian, souvenir, mainan anak serta wahana tong setan, komedi putar, gondola, rumah hantu dan lain lain,” katanya.

Melalui rangkaian kegiatan ini, Bahrul berharap tradisi bulusan dapat menjadi salah satu destinasi wisata tahunan di Kabupaten Kudus. Yang dapat menyedot perhatian masyarakat dan wisatawan dari berbagai daerah.

“Kekayaan budaya yang ada, mari kita jaga dan lestarikan dengan sebaik mungkin. Jangan sampai luntur dimakan zaman,” pungkasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.