“Rananggana Merti Bumi Muria” dari Kudus, Tampil Memukau di Even Pakudjembara 2024 Karimunjawa

oleh -1,348 kali dibaca
Seni pertunjukan "Rananggana Perti Muria." dengan elemen seni seperti teater, tari, dan musik saat tampil di even Pakudjembra di Pulau Karimunjawa, Jepara (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, menjadi pusat perhatian dalam even Pakudjembara 2024 yang berlangsung pada 26-27 Juli. Even tahunan ini diikuti oleh kabupaten-kabupaten di wilayah Pakudjembara, yaitu Pati, Kudus, Jepara, Rembang, dan Blora. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan seni dan budaya dari masing-masing daerah.

Dalam ajang tersebut, Kabupaten Kudus diwakili oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus bersama Dewan Kesenian Kudus (DKK). Mereka menampilkan seni pertunjukan kolaborasi yang menarik perhatian, berjudul “Rananggana Merti Bumi Muria.” Pertunjukan ini memadukan berbagai elemen seni seperti teater, tari, dan musik.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah S.H., menyatakan bahwa even Pakudjembara ini adalah kesempatan emas untuk mempromosikan potensi seni dan budaya Kudus.

“Kami berharap Rananggana Merti Bumi Muria dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Kudus,” katanya. Senin (29/07/2024).

Ia juga menambahkan bahwa partisipasi Kudus dalam even ini adalah bagian dari upaya memperkenalkan kekayaan budaya lokal ke panggung yang lebih luas.

Pertunjukan ini juga merupakan wujud semangat kebersamaan para seniman dari Kudus. Mutrikah menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dalam menghadirkan karya seni yang memukau, dengan harapan bisa mempromosikan potensi wisata di Lereng Muria yang selama ini menjadi salah satu andalan pariwisata Kudus.

”Melalui seni pertunjukan kolaborasi ini, diharapkan bisa memupuk rasa kepedulian karena ada pesan moral dan sosial di dalamnya, sekaligus menjadi ajang promosi seni budaya dan pariwisata di Kabupaten Kudus,” ungkap Mutrikah. Ia menekankan bahwa pesan yang disampaikan dalam pertunjukan ini sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan lingkungan.

Ketua Dewan Kesenian Kudus, Dian Puspita Sari, menjelaskan bahwa Rananggana Perti Muria melibatkan 24 pegiat seni dari berbagai sanggar di Kudus. Pertunjukan ini merupakan hasil kolaborasi yang menggabungkan berbagai bentuk seni menjadi satu kesatuan yang harmonis. Setiap elemen seni dalam pertunjukan ini dirancang untuk saling melengkapi dan memperkaya cerita yang disampaikan.

“Kami menyebutnya seni pertunjukan karena di dalamnya terdapat seni teater, seni tari, dan seni lain yang kami kolaborasikan menjadi satu seni pertunjukan kompleks,” jelas Dian Puspita Sari. Ia menambahkan bahwa pertunjukan ini memiliki banyak lapisan makna dan pesan yang disampaikan. Para penonton diajak untuk menggali lebih dalam arti dari setiap elemen yang ditampilkan.

Seni pertunjukan Rananggana Merti Bumi Muria mengangkat tema tentang menjaga bumi, khususnya wilayah di sekitar Lereng Gunung Muria. Tema ini direfleksikan melalui simbolisme dan cerita yang dibawakan oleh para seniman, yang mengajak penonton untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

“Ketika dibedah, makna dari pertunjukan ini memiliki banyak arti. Tapi kami meramu menjadi satu kesatuan dengan pesan untuk menjaga bumi di wilayah Lereng Gunung Muria,” tambah Dian Puspita Sari. Pesan ini dianggap relevan dan penting dalam konteks kesadaran lingkungan yang semakin mendesak di tengah perubahan iklim global.

Selain Kudus, even Pakudjembara ini juga diikuti oleh kabupaten lain seperti Jepara, Pati, Rembang, dan Blora. Setiap kabupaten menampilkan karya seni yang mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan lokal masing-masing. Acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar kabupaten dalam wilayah Pakudjembara.

Penampilan Kabupaten Kudus dalam even ini diakhiri dengan penghargaan juara ke-3 untuk seni pertunjukan Rananggana Perti Muria. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Kudus memiliki potensi seni dan budaya yang kaya serta mampu bersaing di tingkat regional. Penghargaan ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi lebih kepada para seniman muda di Kudus untuk terus berkarya dan memperkenalkan budaya lokal.

Dengan prestasi ini, Kudus berharap dapat menarik lebih banyak perhatian wisatawan dan pencinta seni dari berbagai daerah. Even Pakudjembara 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni tetapi juga menjadi platform edukasi dan promosi budaya. Ke depannya, acara ini diharapkan dapat terus berlangsung dan berkembang, membawa manfaat bagi pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata di wilayah Pakudjembara. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.