Kudus, isknews.com – Proses rehabilitasi ruang kelas di SD 1 Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, terus dikebut. Pekerjaan yang dimulai sejak akhir September 2025 itu ditargetkan rampung pada akhir November mendatang.
Kepala SD 1 Kesambi, Fatimah, menjelaskan bahwa rehabilitasi mencakup perbaikan dinding, atap, genting, dan lantai pada tiga ruang kelas, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Perbaikan dilakukan karena kondisi bangunan sebelumnya sudah mengalami kerusakan cukup parah.
“Atapnya banyak yang bocor, dan khusus kelas 4 itu kayunya sudah dimakan rayap. Tukang saja tidak berani naik karena kayunya sudah parah,” ujarnya saat ditemui di sekolah, Rabu (12/11/2025).
Menurut Fatimah, kerusakan tersebut sudah diusulkan sejak tahun 2022, namun baru bisa terealisasi tahun ini. Sebelum direhab, kondisi bangunan sempat mengkhawatirkan hingga para siswa kelas 4 dipindahkan sementara ke gedung Korpus demi keamanan.
“Karena muridnya hanya delapan orang, saya pindah dulu ke gedung Korpus. Kelas empat saya kosongkan karena khawatir kayunya roboh,” terangnya.
Selama proses rehab berlangsung, pembelajaran di SD 1 Kesambi dilakukan dengan sistem dua shift. Siswa kelas 1–3 belajar pagi mulai pukul 07.00 sampai 10.30, sedangkan kelas 4–6 belajar siang hingga sekitar pukul 13.00.
“Ini supaya kegiatan belajar tetap berjalan meski sebagian ruang masih dibangun,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, pekerjaan rehab kelas SD 1 Kesambi dilaksanakan berdasarkan SPK Nomor 000.3.2/3577/2025 tertanggal 26 September 2025, dengan nilai kontrak Rp375.913.189.
Pekerjaan tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan 60 hari kalender dan dikerjakan oleh CV Swastika Arba Nusantara.
Fatimah berharap, proses pembangunan berjalan lancar sesuai target.
“Kalau sesuai jadwal, akhir November ini sudah selesai. Nanti anak-anak bisa kembali belajar di ruang kelas yang baru dan lebih nyaman,” katanya.
Saat ini, SD 1 Kesambi memiliki sekitar 100 siswa. Dengan adanya rehab tersebut, pihak sekolah optimistis kenyamanan belajar akan meningkat, sekaligus menjadi daya tarik bagi calon peserta didik baru di tahun ajaran mendatang. (AS/YM)







