Kudus ISKNEWS.COM – Minggu, 14 Januari 2018. Pagi itu, mendung menyelimuti langit kota Kudus, rerintikan hujan yang jatuh membasahi kota ini, tak mampu menghentikan langkah nenek Sukini (65) untuk tetap berjualan di even Car Free Day (CFD).
Tubuh rentanya, tak sedikitpun memadamkan semangatnya untuk tetap mencari nafkah. Dengan berjualan buah-buahan, seperti sarikaya, apel, salak, sirsak dan jambu merah.
Dari Desa Pelang Kabupaten Jepara, ia membawa barang dagangannya menuju alun-alun kota kretek ini. Dengan harapan, buah-buahan tersebut laku terjual dan menghasilkan pundi-pundi uang, yang nantinya ia gunakan untuk menyambung hidup.
Di bahu Jalan Jendral Ahmad Yani, sukini membuka lapaknya. Payung besar dan terpal ia gunakan untuk menutupi tubuh renta dan barang dagangannya agar tidak basah oleh rerintikan hujan pagi itu.
Minggu pagi, saat ditemui ISKNEWS.COM, ia mengatakan bahwa dirinya sudah lama berjualan pada even CFD. “Meskipun kondisi cuaca sedang hujan seperti ini, saya tetap datang kesini,”.
Meskipun pagi itu, even CFD begitu sepi pengunjung karena hujan. “Nanti hujannya juga akan reda. Dan kembali ramai oleh pengunjung, seperti biasanya,” ujar Sukini penuh harap.
“Saya setiap minggu berjualan di sini, sehingga pelanggan saya di CFD sudah cukup banyak. Ada salah satu pelanggan saya, yang setiap minggunya datang ke sini untuk membeli buah sirsak,”
“Buah sirsak tersebut ia gunakan untuk pengobatan penyakit kanker, yang dideritanya. Jika saya tidak berjualan, kasihan pelanggan saya. Ia akan kesulitan mencari buah sirsak untuk pengobatan kankernya,” katanya.
Harga yang ditawarkan Sukini tidak terlalu mahal, seperti buah sirsak. Ia menjualnya dengan harga Rp. 5000 hingga Rp. 10.000 per buahnya.
Ia menegaskan bahwa keuntungan yang ia peroleh dari berjualan buah tidak banyak. “Biar sedikit, tapi cukup untuk membeli keperluan sehari-hari dan menyambung hidup. Itu sudah alhamdulillah…” pungkasnya. (NNC/YM)
