Riyaya Unduh-Unduh GKJ Kudus: Syukur Lewat Arak-Arakan hingga Lelang Persembahan

oleh -1,987 kali dibaca
Jemaat GKJ Kudus berarak membawa hasil bumi sebagai wujud syukur atas berkat Tuhan dalam tradisi Unduh-unduh. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Suasana Minggu pagi, 15 Juni 2025, diwarnai semangat kebersamaan dan syukur di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kudus, Jl. Diponegoro. seratusan jemaat menghadiri perayaan Ibadah Riyaya Undhuh-undhuh yang dimulai dengan arak-arakan meriah dari halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) menuju gereja, mengiring hasil bumi dan persembahan lain sebagai simbol syukur atas berkat Tuhan.

Perayaan tahunan ini menjadi tradisi khas yang menggambarkan nilai-nilai budaya Jawa dalam nuansa iman Kristen.

“Unduh-unduh ini adalah agenda tahunan GKJ Kudus sebagai bentuk syukur atas berkat Tuhan. Jemaat mempersembahkan hasil bumi, hasil pekerjaan, bahkan ada yang membawa barang elektronik. Semuanya sebagai persembahan dari apa yang mereka kerjakan,” jelas Yohannes Agung Nugroho, mewakili Majelis dan Jemaat GKJ Kudus.

Rangkaian kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dengan arak-arakan yang melibatkan sekitar seratusan jemaat dari empat wilayah besar GKJ Kudus – Selatan, Barat, Utara, dan Timur – serta satu pepanthan (cabang gereja) di Bondo, Jepara. Warga antusias menyaksikan iring-iringan yang sarat makna gotong royong dan kekeluargaan itu.

Setibanya di gereja, acara dilanjutkan dengan ibadah utama yang dipimpin oleh Pendeta Berthy Theresiana. Dalam khotbahnya, beliau menekankan pentingnya rasa syukur dan kebersamaan jemaat dalam membangun pelayanan yang memberkati banyak orang.

Usai ibadah, dilakukan pelelangan perdana atau “lelang sulung” yang dipandu langsung oleh Pendeta Berthy. Barang-barang persembahan seperti hasil panen, kerajinan tangan, dan benda lain dilelang kepada jemaat. Hasil dari lelang sulung ini langsung dimasukkan ke dalam kotak persembahan.

Setelahnya, pelelangan dilanjutkan secara massal oleh panitia kepada seluruh jemaat. Proses ini berlangsung hingga siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB. Seluruh hasil lelang akan digunakan untuk mendukung kegiatan dan pelayanan gereja.

“Kegiatan ini bukan hanya tradisi, tapi juga pengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. Dengan mempersembahkan kembali sebagian, kita belajar untuk memberi, bersyukur, dan berbagi,” tambah Yohannes Agung.

Dengan mengusung nilai budaya lokal dan spiritualitas Kristen, Ibadah Undhuh-undhuh GKJ Kudus menjadi momen sakral sekaligus meriah yang memperkuat ikatan antarjemaat serta mempertegas identitas budaya gereja di tengah masyarakat. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :