RMI PCNU Kudus Gelar Halaqoh Madrasah Diniyah, Bahas Penguatan Tata Kelola Pendidikan

oleh -1,261 kali dibaca
Wakil Ketua PCNU Kudus, H. Kisbiyanto, saat memaparkan pentingnya pengembangan tata kelola Madrasah Diniyah tanpa mengubah tujuan utama pendidikan keagamaan, dalam Halaqoh Madin di Pondok Pesantren Al Asnawiyah, Ahad (27/4/2025). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus menggelar Halaqoh Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Al Asnawiyah, Jalan KHR. Asnawi No. 30, Bendan, Kudus, pada Minggu (27/4/2025) siang. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk pengurus RMI, PCNU, dan pimpinan pondok pesantren serta Madrasah Diniyah.

Wakil Ketua PCNU Kudus, H. Kisbiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola Madrasah Diniyah (Madin) di Kudus, yang seluruhnya berstatus swasta mandiri dan mayoritas bernaung di bawah Nahdlatul Ulama.

Dalam paparannya, Kisbiyanto menegaskan pentingnya pengembangan Madin di tiga aspek utama, yakni metodologi pengajaran, pendekatan pembelajaran, serta sarana dan prasarana. Namun, ia menegaskan bahwa sistem dan tujuan dasar Madin tidak boleh diubah, karena hal tersebut menjadi ciri khas pendidikan ala NU.

“Kalau tujuannya berubah, maka Madrasah Diniyah akan kehilangan jati dirinya. Perubahan hanya boleh dilakukan pada aspek tata kelola yang sifatnya komplementer, seperti metode pembelajaran atau sistem administrasi,” ujar Kisbiyanto.

Ia juga menyinggung pentingnya komunikasi aktif antara pengelola Madin dengan pemerintah daerah terkait kebijakan tunjangan guru Madin dan regulasi lain yang mendukung operasional Madrasah Diniyah.

Saat ini, tercatat ada 165 Madrasah Diniyah di bawah naungan RMI PCNU Kudus.

Pengurus Pondok Pesantren Al Asnawiyah, Muhammad Mutawakil, menyampaikan bahwa halaqoh ini bertujuan memperkuat peran Madrasah Diniyah sebagai pilar utama pendidikan keagamaan di tengah masyarakat.

“Madrasah Diniyah berperan strategis dalam membangun moralitas dan akhlak generasi bangsa. Dengan halaqoh ini, kami berharap dapat merumuskan langkah konkret untuk penguatan dan pengembangan Madin di Kudus,” ujar Mutawakil.

Sementara itu, Wakil Ketua RMI Jawa Tengah, KH. Muhammad Alfan, menambahkan bahwa penguatan kualitas Madrasah Diniyah harus dilakukan dari berbagai aspek, termasuk kurikulum, metode pengajaran, hingga kesejahteraan para guru.

“Halaqoh seperti ini penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa Madrasah Diniyah harus kita jaga, kembangkan, dan dukung bersama,” tegas KH. Alfan.

Pantauan media ini, selain diskusi, acara juga diisi dengan penyampaian materi mengenai keberadaan Madrasah Diniyah NU, prinsip-prinsip manajemen pengelolaan Madin NU, serta tantangan pengembangan Madin di era modern.

Acara berlangsung khidmat hingga sore hari dengan diwarnai semangat tukar gagasan untuk kemajuan pendidikan keagamaan di Kudus. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :