Kudus, isknews.com – Kondisi memprihatinkan terlihat pada bangunan di SD 2 Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Pantauan isknews.com di lokasi, terlihat beberapa kelas (kelas I, IV dan V) pada eternit nya jebol dan rusak. Diantara ketiga kelas tersebut, yang terparah adalah kelas I.
Dua bambu difungsikan untuk menyangga dan menahan supaya atap ruang kelas itu tidak ambrol. Guru dan para siswa pun was-was. Pasalnya, ruangan itu masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.
Kepsek SD 2 Klaling, Kusiyah mengatakan jika kondisi tersebut sudah ada sejak dirinya ditugaskan di SD tersebut. “Kata guru disini, kondisi eternit rusak itu sudah lama mas, saya disini baru 2018 lalu, Tapi memang kali ini lebih parah,” terangnya
Bahkan eternit tersebut pernah jatuh, untungnya saat itu siswa belajar di rumah (daring) jadi aman, meski begitu, saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah mulai, menurutnya agak menghawatirkan, “Kalau siswa dan guru nya sendiri was-was iya, khawatir, apalagi ini musim penghujan,” ujarnya.
Ia mengatakan,untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah menyediakan tempat alternative jika kondisi eternit jatuh, yakni siswa ditempatkan di Masjid. Smentara jumlah siswa di SD tersebut sebanyak 146 siswa-siswi,
Pihaknya juga telah mengajukan proposal untuk perbaikan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus untuk dilakukan perbaikan. Ada tiga kelas yang diusulkan perbaikan, kelas satu, lima, dan kelas enam. “2019 kami buat proposal, dan tahun 2020 sudah di verifikasi. Informasinya, akan diperbaiki tahun 2022 ini,” ungkapnya.
Terpisah, Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kabupaten Kudus, Moh Zubaidi saat dikonfirmasi awak media menanggapi jika SD 2 Klaling sudah masuk prioritas anggaran APBD 2022 untuk dilakukan perbaikan.
“Nanti ada perencanaan terlebih dahulu, untuk dipantau lagi dan melihat lebih jelas apa yang perlu di rehab, SD 2 Klaling dapat alokasi sebanyak Rp 200 juta untuk perbaikan tiga ruang kelas,” katanya melalui sambungan telepon, Senin, (17/1/2022).
Zubaidi menambahkan, dengan total anggaran sebesar Rp 22 Miliar, tahun ini ada 110 sekolahan baik SD ataupun SMP yang mendapatkan perbaikan.
“Ada 100 SD dan 10 SMP yang mendapat alokasi perbaikan fisik, diantaranya untuk rehab ruang kelas, ruang guru, pagar sekolah, halaman sekolah dan juga jamban,” imbuhnya. (AS/YM)