Sah! Presiden Jokowi Naikkan Status STIKES Jadi Universitas Muhammadiyah Kudus

oleh -1,838 kali dibaca
Presiden RI Joko Widodo, saat serahkan SK Perubahan status pada 6 Perguruan Tinggi di Lamongan, termasuk Stikes yang kini jadi Universitas Muhammadiyah Kudus (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Kini jumlah Universitas di kota kretek ini bertambah satu lagi, sebelumnya Isu bergantinya status Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Kudus menjadi Universitas Muhammadiyah Kudus telah merebak di media sosial.

Hal itu terjawab setelah pagi tadi Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus Rusnoto, bersama lima Sekolah Tinggi di Lingkungan Muhammadiyah yang lain diundang untuk menghadiri Milad Muhammadiyah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan Jawa Timur yang di hadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus yang dihubungi melalui sambungan telepon selularnya, menyampaikan, dirinya di undang oleh Dikti Litbang PP Muhammadiyah untuk hadir ke Stikes Muhammadiyah, guna menerima penyerahan SK Status Perubahan “Kampusnya” yang diserahkan langsung oleh Presiden.

“Saya diundang ke Lamongan, agenda utamanya adalah peresmian Masjid kampus Stikes Muhammadiyah Lamongan dan Peringatan Milad ke 106 Muhammadiyah, namun salah satu agenda pentingnya adalah penyerahan Surat Keputusan Perubahan Status atas enam sekolah tinggi di lingkungan Muhammadiyah menjadi Universitas termasuk Stikes Muhammadiyah Kudus, sebagai salah satu penerimanya,” ujar Rusnoto, Senin (19/11/2018).

Ditambahkan oleh Rusnoto, dalam kesempatan tersebut di sela acara, para pimpinan kampus dipersilakan naik ke podium. Kemudian disusul oleh Jokowi yang siap menyerahkan SK perubahan status perguruan tinggi.

Dalam acara itu, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menristekdikti M Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

“Alhamdulillah setelah lama isu itu merebak, akhirnya kini SK perubahan status menjadi Universitas benar-benar sudah ada di tangan,” katanya.

Sebulan selumnya media ini mencoba konfirmasi, Rizka Himawan, wakil Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus, namun Rizka tak berani secara resmi menyatakan kebenaran isu tersebut.

“Saya juga mendengar begitu, bahkan dari kalangan terbatas dalam bentuk soft copy yang justru ‘bocor’ ke sejumlah staf.  Namun kami selaku pimpinan Stikes berpendapat sebelum menerima hard copy berupa surat ‘asli’ maka kami belum layak mendeklarasikan sebagai Universitas,” ujarnya saat itu.

Disinggung mengenai kesiapan kampusnya bila benar-benar menjadi universitas, dimana akan memiliki heterogenitas program studi dan fakultas serta infrastruktur dan sumberdaya manusia yang akan dikembangkan tatkala nanti menjadi Universitas, Hemi panggilan akrab Rizka Himawan, menjelaskan pihak kampus sudah mempersiapkan semua itu.

“Rekrutmen SDM sudah kami lakukan dan akan terus kami kembangkan sesuai kebutuhan, termasuk juga peningkatan mutu para pengajar, mengenai pendirian fakultas baru juga sudah kami godog bersama, mungkin kami lebih memproyeksikan subyek yang memiliki serapan tenaga kerja tinggi,  termasuk perluasan lahan kampus dan pembukaan kampus baru di tempat yang lain juga sudah kami siapkan,” ungkapnya.

Selain Stikes Muhammadiyah Lamongan, perguruan tinggi Muhammadiyah yang mendapat SK perubahan status adalah Stikes Muhammadiyah Kudus, Stikes Muhammadiyah Wonosobo, Stie Ahmad Dahlan Jakarta, Akademi Kebidanan Aisyiyah Banten, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sorong. (YM/YM)

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.