Satu Keluarga di Kudus Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Pemdes upayakan ini

oleh -15,461 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Satu keluarga di Dukuh Ngelo, Desa Karangrowo RT 3 RW 3, Kecamatan Undaan, Kudus menghuni rumah tak layak huni. Sekeluarga tersebut terdiri dari lima orang, suami, istri dan tiga anaknya yang masih kecil.

Rumah dengan ukuran sekitar 3×5 meter tersebut berdinding anyaman bambu yang terlihat sudah hampir lapuk.

Untuk tiang bangunan juga terbuat dari batang bambu yang kondisinya juga terlihat mulai miring akibat dimakan ngengat.

Anita (30) mengaku sudah menempati rumah tersebut sejak 2017 bersama keluarganya. Sebelumnya, ia tinggal bersama ibunya. Hingga akhirnya memutuskan membangun rumah sendiri dengan anyaman bambu sebab di rumah ibunya sudah penuh dengan empat keluarga.

Dengan kondisi tersebut, ia mengaku masih nyaman untuk tinggal meski rumah tersebut dinilai tak layak huni. Akan tetapi, dirinya berharap mendapatkan bantuan untuk membedah rumahnya yang tak layak huni itu.

“Sebenarnya kami sudah dapat bantuan, baik BLT maupun BST. Hanya saja saat itu sempat terhenti bantuannya sebab antara saya dengan suami saya KTP nya masih beda. Karena suami saya asli warga Ngemplak,” terangnya.

Kondisi perekonomian keluarga memang tak memungkinkan Anita dan suaminya membangun rumah yang lebih baik. Syarif (34) suaminya hanya kuli bangunan sementara Anita sendiri bekerja menjahit tas ketika ada pesanan. “Kalau suami kerja kuli bangunan kalau saya jahit tas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangrowo Heri Darwanto berupaya untuk mengajukan rumah warganya itu untuk segera dibedah pada tahun ini.

“Rumahnya memang betul tak layak huni dan belum pernah dibedah. Tetapi kami akan jadikan skala prioritas untuk tahun ini,” ungkapnya.

Bedah rumah sendiri, kata dia tidak serta merta didapat semudah itu. Sebab, banyak persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari status rumah yang harus milik sendiri, dan lainnya.

“Per November 2021, keluarga ini sudah masuk dalam DTKS. Jadi kami pastikan bisa dibangun tahun ini. Anita harus sabar, sebab bedah rumah juga butuh proses. Meskipun lama, untuk bantuan lainnya tetap akan kami prioritaskan,” paparnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :