Kudus, isknewscom – Meningkatnya sekolah/madrasah bergelar Adiwiyata membawa angin segar terkait kesadaran generasi muda merawat lingkungan. Hal itu diungkapkan Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan usai menyerahkan secara simbolis penghargaan sekolah/madrasah Adiwiyata Kabupaten Kudus, di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (21/12).
“Semoga sekolah Adiwiyata bisa menjadi contoh sekolah lainnya, terutama perhatiannya terhadap lingkungan,” paparnya.
Bergas menuturkan kesadaran terhadap lingkungan penting kaitannya dengan mengantisipasi bencana dan kerusakan alam. Kesadaran pentingnya menanam pohon, memilah sampah, dan mengolah sampah sangat erat kaitannya dengan mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
“Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan harus dimulai dari sekolah. Biar generasi muda ikut andil mencegah potensi bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati meminta sekolah adiwiyata mengenalkan ekonomi sirkular. Sistem atau model ekonomi itu dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin. Sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.
Ekonomi sirkular bukan hanya membahas pengelolaan limbah yang lebih baik dengan lebih banyak melakukan daur ulang, namun ekonomi sirkular juga mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi, seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon.
“Kalau bisa, ada pengenalan ekonomi sirkular dengan mengolah barang-barang bekas sehingga bernilai ekonomi tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil menjelaskan sekolah Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan persepsi yang sama terkait pola hidup sehat. Diharapkan, sekolah Adiwiyata terus menjaga kebersihan, sanitasi, upaya daur ulang sampah dan lain sebagainya.
“Semoga keseluruhan madrasah dan sekolah di Kudus meraih gelar Adiwiyata,” paparnya. (AS/YM)