Selintas Sejarah Alat Musik Gitar

oleh -2,501 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Petiklah Senarnya, Dan Dunia Akan Terdiam Menikmatinya “Bila ada instrument yang mampu menirukan siaran orkes dalam bentuk kecil, maka instrumen itu adalah gitar.” (LV Beethoven).

Pernyataan yang dilontarkan oleh tokoh musik kelas dunia itu, memang tidak berlebihan. Sebagai instrument, gitar mampu memberikan efek-efek napas dua nada (vibra) yang lebih rendah atau lebih tinggi, dari nada yang sebenarnya. Gitar yang juga dipenuhi efek suara yang bermacam-macam, seperti pizzicato, harmonic, tabalet, bending, vibra, staccato, sultasto, sulodinare, metallic, golpe dan efek lainnya.
Itu baru sebagian dari kelebihan yang dimiliki alat musik yang disebut gitar itu. Mengingat demikian lengkap dan “rumit” keistimewaan yang ada padanya, dalam sejarahnya gitar pun mengalami beberapa perkembangan, sampai kemudian bisa disempurnakan seperti bentuk yang kita kenal sekarang ini. Karenanya meskipun termasuk kategori alat musik kuno, namun dalam perrkembangangannya gitar masih dianggap baru.
Nenek moyang gitar
Gitar (guitar) sebenarnya sudah dikenal sejak berpuluh abad sebelum Masehi. Adanya relief berbentuk alat petik gitar yang umurnya diperkirakan lebih dari tiga ribu tahun sebelum Masehi, membuktikan hal itu. Sebuah alat musik Yunani kuno dengan alat resonansi rumah kura-kura, yang kemudian dikenal menjadi bentuk permulaan alat musik harpa, bisa disebut sebagai nenek moyang gitar. Atau bisa juga alat musik lainnya dari Persia yang dikenal dengan nam Al’ud, yang dalam perkembangannya menjadi kecapi.
Sebutan Gitar itu pun berasal dari Bahasa Persia, “char” dan “tar”, yang berarti empat senar. Namun ada yang berpendapat berasal dari Bahasa Yunani, “sitar”, yang berarti tiga senar. Masih ada pula cikal bakal Gitar yang lainnya, yakni Chithara, Chitharis, Lute, Gambus, Moriska, Mandala dan Vihuela. Yang disebutkan terakhir itulah, yang bentuknya paling mirip dengan gutar yang sekarang, yakni memiliki pinggang dan pinggul yang lebih besar bagian atasnya.
Mereka yang disebut para tokoh Vihuela, adalah Luis Milan (1550-1561), L De Narvaez (1510 – …?), A Mudarca (15456-15670), dan masih banyak lagi. Pada akhir abad ke=XVI, Viheula menghilang dari peredaran.
Bersenar enam
Pada permulaan abad ke-XVIII, adalah permulaan dibuatnya Gitar bersenar enam. Kemudian pada akhir abad tesebut, dua pemain Gitar, F Morreti dan F Ferandiuera, banyak dipengaruhi pendeta Bisilu (Miguel Garcia). Dan pada awal abad ke- XIX, lahirlah tokoh-tokoh Gitar yang lebih mumpuni, yakni F Sorm D Daibelli, keduanya dari Spanyol, F Carulli, M Carcasi, M Giuliani, dan N Pganini, semuanya dari Itali, dan A Diabelli, dari Autralia.
Sampai kemudian muncul seorang professor Gitar dari Conservatory Madrid, F Terrega (1852-1909), yang merupakan zaman keemasan Gitar. Pada waktu itu gitar komposisinya mengandung unsur keromantisan, dan F Tarrega pun meningkatkannya dengan mengubah tehnik-tehnik, footstoil, posisi dukuk, bentuk bodi Gitar dan sebagainya.
Namun yang paling berjasa besar dalam mengenalkan Gitar ke seluruh penjuru dunia, dan mengembangkannya secara lebih maju, ke bentuk sekarang ini, adalah pada zaman Andreas Segovia. Gitaris Spanyol tertua yang meninggal 6 Juni 1987 dalam usia 90 tahun ini, bahkan dikenal sebagai kiblatnya Gitar di seluruh dunia, dan diakui oleh banyak ahli Gitar , hingga sekarang.
Andreas Segovia, juga terkenal dengan ungkapannya tentang alat musik itu, Gitar adalah alat musik yang amat personal (pribadi) di tengah dunia yang impersonal (tanpa kepribadian) sekarang ini. Seseorang yang tengah memainkan Gitar, maka antara Gitar dengan hati orang itu nyaris tak terhalang, kecuali selapis tipis kulit ari di ujung jari yang menekan dan memetik gitar. Seluruh konsentrasi jiwa dan hatinya menyatu, berdenting dalam petikan senar Gitar yang membuat dunia seolah-olah terdiam menikmatinya *). (DM)
*) Disarikan dari berbagai sumber.

KOMENTAR SEDULUR ISK :