Semangat Anas Kurir JNE, Komitmen Antar Paket Tepat Waktu dan Bawa Kebahagiaan Pelanggan

oleh -5,156 kali dibaca
Anas, kurir JNE Kudus, saat menyerahkan barang, tetap semangat antar paket, demi satu tujuan, menyampaikan kebahagiaan ke pelanggan. #ConnectingHappiness #JNE34Tahun. (Foto: Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Di tengah hiruk-pikuk jalanan di Kudus Jawa tengah, terselip kisah inspiratif dari seorang pria berseragam merah yang setia menempuh rute hariannya demi satu tujuan mulia, yakni mengantar kebahagiaan. Ia adalah Syaiful Anas, pria berusia 38 tahun yang telah menjadi kurir JNE sejak tahun 2017. Dengan motor tuanya yang setia menemani, Anas (sapaan akrabnya) tak pernah absen menjemput dan mengantar paket, hujan ataupun panas, lelah ataupun tidak.

Setiap paket yang diantarkan Anas bukan sekadar barang dalam kardus atau plastik pengaman. Baginya, paket-paket itu adalah wujud dari harapan, rindu, dan kasih sayang yang dikemas untuk orang-orang tercinta.

“Paket ini bukan cuma barang, tapi harapan, Bisa jadi isinya obat untuk orang tua yang sedang sakit, hadiah ulang tahun anak, atau bahkan parsel lebaran untuk keluarga di desa. Saya merasa harus jadi bagian dari kebahagiaan itu,” ungkap Anas saat ditemui isknews.com, Selasa (8/4/2025).

Kalimat tersebut bukan sekadar slogan atau retorika. Ia benar-benar menjalaninya dengan sepenuh hati. Sebagai ayah dari dua anak, Anas tahu betapa berharganya sebuah perhatian, bahkan jika itu datang dalam bentuk sederhana seperti kiriman paket.

Menjaga Amanah dan Kepercayaan Pelanggan

Menjadi kurir bukanlah pekerjaan yang ringan. Setiap hari Anas menyusuri berbagai sudut wilayah di Kabupaten Kudus, mengantar puluhan paket ke rumah-rumah pelanggan yang berharap barang mereka tiba dengan aman dan tepat waktu. Dalam rutinitas itu, tanggung jawab dan profesionalisme menjadi fondasi utama.

“Kadang orang berpikir pekerjaan kurir cuma nganter barang, padahal ada tanggung jawab besar di balik itu. Kita memegang amanah, dan harus menjaga kepercayaan pelanggan,” jelas Anas.

Tak jarang ia harus menghadapi tantangan medan dan cuaca ekstrem. Pernah suatu malam, di tengah guyuran hujan deras, ia tetap memaksa diri menembus jalanan demi satu paket yang harus sampai malam itu juga.

“Bukan karena takut dimarahi pelanggan, tapi saya tahu, ada orang yang menunggu dengan harapan. Rasanya nggak tega kalau ditunda,” tuturnya.

Kisah-Kisah Haru di Balik Pengiriman

Bagi Anas, menjadi kurir bukan sekadar profesi, tapi perjalanan hati. Ia masih mengingat betul sebuah pengalaman mengantar paket kepada seorang ibu.

“Waktu itu saya antar kiriman dari anaknya yang kerja di luar kota. Begitu paket saya serahkan, ibu itu langsung menangis sambil bilang, ‘Ini dari anak saya.’ Sontak saya ikut haru, waktu itu. Rasanya seperti jadi bagian dari pelukan jarak jauh antara ibu dan anak,” kenangnya.

Tak hanya sekali, Anas juga pernah mengantar paket ke sepasang kakek-nenek yang tinggal berdua. Mereka menerima kiriman makanan dan pakaian dari anaknya yang merantau.

“Usianya sudah lebih dari 70 tahun. Saat menerima paket, mereka tampak sangat bahagia. Saya bisa lihat senyum mereka yang tulus. Di momen itu saya sadar, tugas saya lebih dari sekadar pengantar namun saya menyampaikan rasa cinta dan perhatian,” tambahnya.

Peran Tambahan, Antar Obat dari Rumah Sakit

Dedikasi Anas tidak hanya terbatas pada pengiriman reguler. Dalam beberapa tahun terakhir, JNE Kudus menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk pengantaran obat ke rumah pasien. Salah satunya adalah RS Mardirahayu Kudus dan RS Kumalasiwi Kudus.

“Biasanya kami dapat job tambahan dari rumah sakit. Jadwalnya sore hari, setelah selesai pengiriman reguler. Jika ada rumah pasien yang sesuai wilayah pengiriman, langsung saya antar ke rumah pasien,” terang Anas yang berdomisili di Desa Loram kulon, Kecamatan Jati, Kudus.

“Adapun wilayah pengiriman saya meliputi 6 Desa, diantaranya Getaspejaten, Jepangpakis, Loram kulon, Loram wetan, Tanjung karang dan Jetiskapuan,” sambungnya.

Ia menambahkan, pengiriman obat menjadi pengalaman tersendiri karena berkaitan langsung dengan kondisi kesehatan pasien. Ketepatan waktu dan kehati-hatian menjadi sangat penting.

“Kadang kalau tahu obat itu dibutuhkan segera, saya percepat pengantarannya. Saya bayangkan kalau itu keluarga saya yang sakit, tentu ingin cepat tertangani,” ucapnya penuh empati.

Ramadan dan Lebaran, Tetap Siap Antar Bahagia

Memasuki bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446H/2025 lalu, volume pengiriman meningkat drastis. Namun semangat Anas tak surut. Justru di masa-masa tersebut, ia merasa lebih dibutuhkan.

“Ramadan itu waktunya orang-orang berbagi. Banyak paket parsel, kue, dan hadiah yang dikirim ke keluarga dan teman. Saya senang bisa terlibat dalam momen kebahagiaan itu,” ujar Anas.

Meski waktu istirahat berkurang dan tenaga terkuras, ia tetap menjalaninya dengan ikhlas. Apalagi, suasana lebaran membawa nuansa kekeluargaan yang membuat pekerjaannya terasa lebih berarti.

“Yang penting orang-orang bisa merasakan senangnya menerima kiriman dari orang tercinta. Itu bikin capek saya langsung hilang,” tuturnya sambil tersenyum.

Connecting Happiness, Bukan Sekadar Slogan

Bersama ribuan kurir JNE lainnya di seluruh Indonesia, Anas membuktikan bahwa semangat Connecting Happiness dengan sat-set atau tepat waktu bukan hanya slogan belaka. Melainkan sebuah komitmen untuk mengantarkan lebih dari sekadar paket: menghubungkan hati, menyambung kasih, dan menyampaikan harapan.

“Buat saya, tepat waktu bukan sekadar profesionalitas, tapi bentuk penghormatan terhadap kepercayaan pelanggan. Setiap paket ada nilainya, entah itu harga, atau nilai emosional,” tegas Anas.

Ia juga merasa bangga menjadi bagian dari JNE yang selama sewindu telah menjadi sahabat setia masyarakat dalam urusan pengiriman. Dirinya juga mengucapkan selamat kepada JNE yang telah berusia lebih dari tiga dekade, membersamai masyarakat Indonesia dalam jasa pengiriman barang,

JNE sudah 34 tahun, dan saya merasa terhormat bisa jadi bagian kecil dari perjalanan besar itu. Semoga JNE terus berkembang, dan kurir-kurir seperti kami bisa terus menyebarkan kebahagiaan,” ungkapnya.

Syaiful Anas adalah contoh nyata bahwa pekerjaan apa pun, jika dilakukan dengan hati dan komitmen, akan membawa manfaat besar bagi banyak orang. Di balik helm dan jaket merahnya, tersembunyi semangat tak kenal lelah dan jiwa pengabdian yang tulus serta bisa menginspirasi banyak kurir di luar sana.

Melalui kisahnya, kita diingatkan bahwa di balik setiap paket yang tiba tepat waktu, ada kerja keras yang kadang tak terlihat. Ada dedikasi, ketulusan, dan keinginan untuk memberi arti bagi orang lain.

“Selama saya bisa jalan dan naik motor, saya akan terus antar kebahagiaan,” pungkas Anas, menutup obrolan.

#JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas

(AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :