Kudus, isknews.com – Lembaga pendidikan Qudsiyyah Putri genap berusia delapan tahun sejak didirikan pada 2016.
Dalam konferensi pers menyambut peringatan Sewindu Qudsiyyah Putri, Ketua Panitia, Noor Aflah, mengungkapkan bahwa lahirnya Qudsiyyah Putri merupakan langkah penting dalam regenerasi ulama perempuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Qudsiyyah Putri lahir dari perhelatan akbar satu abad Qudsiyyah, yang menjadi tonggak sejarah perjalanan pesantren ini. Setelah 100 tahun hanya mendidik santri putra, Qudsiyyah memulai langkah baru dengan mendidik santri putri sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan ulama perempuan,” ujar Noor Aflah yang juga Ketua Ikatan Alumni Qudsiyyah (IKAQ).
Lembaga ini didirikan berdasarkan titah almarhum KH. M. Sya’roni Ahmadi pada 27 Jumadal Ula 1438 H, kemudian diluncurkan secara resmi pada 21 Syawal 1438 H oleh KH. Maimoen Zubair dan KH. M. Sya’roni Ahmadi. Dalam delapan tahun terakhir, Qudsiyyah Putri telah berkembang pesat dengan membuka jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, serta meluluskan lebih dari 150 santriwati.
Prestasi yang Membanggakan
Qudsiyyah Putri dikenal dengan pendidikan agama yang mendalam dan berbagai prestasi yang telah diraih oleh para santriwatinya di tingkat lokal dan nasional. Bidang unggulan seperti hafalan alfiyah, qiro’atul kutub, tahfidz Al-Quran, dan qiro’ah sab’ah menjadi kebanggaan tersendiri.
“Ciri khas pendidikan agama di Qudsiyyah Putri menjadi landasan utama keberhasilan para santriwati dalam berbagai kompetisi. Selain itu, kami juga mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di dunia dakwah, pendidikan, politik, ekonomi, hingga pemerintahan,” tambah Noor Aflah.
Tema Sewindu: Merawat Taji Ulama Perempuan
Pada peringatan sewindu ini, tema yang diusung adalah “Merawat Taji Ulama Putri untuk Kokohnya Negeri”. Tema ini merefleksikan pentingnya regenerasi ulama perempuan dalam menghadapi tantangan zaman dan menjaga keutuhan bangsa.
Dengan komitmen yang kuat terhadap pendidikan agama berbasis perempuan, Qudsiyyah Putri terus berperan strategis dalam mencetak generasi ulama perempuan. Harapannya, lembaga ini mampu melahirkan kader-kader ulama putri yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara. (AS/YM)