Kudus, isknews.com – Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Mejobo Kudus mengikuti kegiatan Asesmen Non-tes dalam bentuk penelitian mandiri pada Kamis (20/2/2025). Kegiatan ini merupakan inovasi baru dalam sistem penilaian di sekolah tersebut, di mana biasanya penilaian dilakukan melalui tes tertulis atau tanya jawab.
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus, Ajib Setyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengisi nilai rapor semester 6 dengan model penilaian berbasis proses.
“Penelitian mandiri ini dilakukan agar siswa tidak hanya memperoleh nilai akhir, tetapi juga memahami proses penelitian secara menyeluruh. Semua guru bertindak sebagai pendamping untuk memastikan siswa memahami dan menjalani setiap tahapan penelitian,” ujarnya.
Siswa yang terlibat dalam kegiatan ini menjalani proses penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan, termasuk sosialisasi terkait pengambilan dan pengolahan data serta penyusunan karya tulis. Proses penelitian berlangsung selama tiga minggu, dengan dua minggu pertama untuk pengambilan data dan pengolahan, serta satu minggu untuk persiapan dan konsultasi dengan pendamping.
Penelitian dilakukan di berbagai lokasi sesuai dengan tema yang dipilih siswa, seperti wawancara dengan kepala desa, pedagang di pasar, pengelola tempat pembuangan akhir (TPA), hingga observasi di kawasan Simpang Tujuh saat Car Free Day. Selain itu, beberapa siswa juga melakukan eksplorasi inovasi, seperti pembuatan produk berbasis teknologi tepat guna.
Setelah penelitian selesai, siswa diwajibkan menyusun laporan ilmiah dengan standar yang telah ditentukan. Laporan ini meliputi abstrak, perumusan masalah, metode penelitian, pengolahan data, serta analisis dan rekomendasi. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, seperti memberikan saran kepada pemerintah desa, pengelola TPA, atau pihak lain yang relevan.
Sebagai bagian dari evaluasi, siswa juga diwajibkan melakukan diseminasi hasil penelitian mereka di hadapan tiga orang penguji. Ujian ini tidak hanya menguji pemahaman siswa terhadap hasil penelitian mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan inovatif. Hasil dari penelitian dan ujian ini akan menjadi bagian dari nilai rapor semester 6.
Kegiatan ini mengusung pendekatan deep learning, di mana siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata. Pembelajaran ini juga mengintegrasikan konsep mindful, meaningful, dan joyful learning, sehingga siswa lebih terlibat secara emosional dan memahami relevansi pembelajaran dalam kehidupan mereka.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya memperoleh nilai akademik tetapi juga keterampilan komunikasi, analisis data, dan pemecahan masalah yang dapat menjadi bekal mereka di masa depan.
Salah satu kelompok siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah Aswinda Hatiza Sahar dari kelas XII-2 bersama lima temannya. Mereka melakukan penelitian dengan membuat sabun beraroma kopi. “Kami bereksperimen sendiri dalam pembuatan sabun ini.
Manfaatnya bisa mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan kulit. Selain aroma kopi, kami juga menambahkan esensial oil untuk meningkatkan manfaatnya,” kata Aswinda didampingi teman-temannya.
Proses pembuatan asesmen non tes tertulis dan juga produk sabun ini memakan waktu sekitar 10 hari, termasuk pengujian tingkat pH untuk memastikan kualitas produk. “Kami selalu memantau pH sabun agar sesuai standar nasional Indonesia (SNI), yakni berkisar antara 9 hingga 11,” tambahnya. (AS/YM)