Kudus, isknews.com – Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Kali ini, tim MAN 2 Kudus berhasil meraih medali emas dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).
Kompetisi ini merupakan ajang lomba karya tulis ilmiah terbesar yang diikuti hampir 1.000 tim dari 24 negara, termasuk Kazakhstan, India, Iran, Hong Kong, Mesir, Turki, Afrika Selatan, dan Indonesia.
ISIF 2024 menawarkan dua pilihan kompetisi, yakni offline dan online. Sebanyak 394 tim berkompetisi secara offline di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali, sementara 579 tim lainnya mengikuti secara online. Tim MAN 2 Kudus memilih berkompetisi secara online dengan proses penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2024, serta final presentasi digelar di Lab OST MAN 2 Kudus pada Selasa (5/11/2024).
Tim MAN 2 Kudus yang terdiri dari Fachri Azmi Himawan (XI-11), Alik Syarif Ramdhan (XI-9), Huda Sulaiman (XI-9), Ahmad Daffa Baihaqqi Al-Faqih (XI-4), dan Akhdan Zahri Al Anshori (X-5), dengan pembimbing Mutiara Hapsari, M.Si, berhasil meraih Gold Medal.
Huda Sulaiman, salah satu anggota tim, menyampaikan kebahagiaannya, “Lomba ini menjadi pengalaman tak terlupakan dan memotivasi kami untuk terus berprestasi di event lainnya,” ujarnya.
Karya ilmiah yang dibawakan oleh tim MAN 2 Kudus berjudul “Green Shield: Pengembangan Bioplastik dari Limbah Nasi dan Zat Aditif Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) sebagai Inhibitor Mikroba pada Fillet Daging Ayam.”
Inovasi ini menghadirkan bioplastik ramah lingkungan yang terbuat dari sisa nasi dengan tambahan ekstrak daun kersen sebagai antibakteri. Bioplastik ini mampu mengawetkan daging ayam secara efektif dan lebih aman bagi lingkungan.
Mutiara Hapsari selaku pembimbing merasa bangga atas prestasi ini, “Alhamdulillah, siswa MAN 2 Kudus bisa memberikan yang terbaik hingga meraih medali emas. Semoga ini menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus mengejar impian dan mengembangkan potensi riset mereka,” tuturnya.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, juga turut mengapresiasi pencapaian siswa-siswinya. “Saya sangat bangga dan terharu melihat perjuangan gigih peserta didik kami. Prestasi ini membuktikan bahwa tagline MAN 2 Kudus sebagai madrasah berbasis riset benar-benar terealisasi. Semoga menjadi pemicu bagi siswa lain untuk terus mengembangkan riset,” ungkapnya.
Ia juga berpesan, “Lanjutkan prestasimu, teruslah bersemangat meraih cita dan banggakan MAN 2 Kudus.”
Prestasi internasional ini semakin mempertegas posisi MAN 2 Kudus sebagai madrasah yang maju, berkualitas, dan mendunia. Ke depan, diharapkan tidak hanya prestasi di berbagai kompetisi yang mendunia, tetapi juga semakin banyak siswa MAN 2 Kudus yang melanjutkan studi ke luar negeri sambil tetap menjaga karakter islami dan cinta tanah air. (AS/YM)