Kudus, isknews.com – MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 kompetisi yang merupakan turnamen sepak bola putri itu diikuti sebanyak 1.050 siswi dari 62 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kudus, Pati, dan Jepara di Supersoccer Arena Rendeng mulai 10 Juni hingga 15 Juni 2024.
Tidak hanya mempertandingkan kompetisi 7 vs 7, turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini juga uji ketangkasan bernama Skill Challenge yang diikuti para siswi dari Kelompok Usia (KU) 10 yang terdiri dari 37 tim dan KU 12 sebanyak 57 tim.
Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann mengatakan, tema Skill Challenge merupakan hal paling dasar dalam bermain sepak bola yang nantinya akan berguna saat para siswi bertanding dalam sistem kompetisi karena sangat berhubungan dengan pertandingan.
“Karena teknik penguasaan bola atau ball mastery merupakan tahap pertama yang harus dikuasai ketika mulai bermain bola. Bagaimana bisa mengolah bola, lalu bola bisa mengikuti kemauan kita, dan menyentuh bola dengan semua sisi kaki. Jadi kita ingin melihat sejauh mana perkembangan kemampuan para siswi,” kata Timo saat memantau jalannya Skill Challenge di Supersoccer Arena Rendeng, Kudus Jumat (14/06/2024).
Timo melihat perkembangan teknik dasar para siswi di MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 telah mengalami peningkatan cukup signifikan. Dengan demikian, visi besar turnamen ini untuk memasyarakat sepak bola putri masih terus berjalan, begitu pula di tujuh kota lainnya. Terlebih kegiatan ini dikemas secara fun untuk membangkitkan jiwa kompetitif dan kecintaan para putri dalam bermain sepak bola.
“Perkembangan ini karena mengetahui ada MilkLife Soccer Challenge yang rutin digelar sehingga mereka rutin menjalani latihan. Terlebih banyak yang sudah mengikuti anjuran untuk ikut sekolah sepak bola (SSB) karena. Sebab berlatih sepak bola harus konsisten dan rutin,” ucap Timo.
Salah satu pemenang Skill Challenge dari KU 10 ialah SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus A yang berhasil membawa pulang tiga kategori sekaligus yakni 1 on 1, penalty shoot dan passing & control. Pemain andalan mereka, Devina Evelyn Utomo mengungkapkan mengikuti Skill Challenge merupakan tantangan tersendiri, namun terasa menyenangkan sehingga membuatnya termotivasi untuk terus berlatih.
“Seru sekali ikut Skill Challenge. Paling suka 1 on 1 karena harus benar-benar fokus. Aku juga jadi kiper saat penalty shoot, ternyata sulit menebak ke mana arah bola. Seneng dan bangga bisa menang tiga kategori. Pokoknya aku ingin terus latihan biar bisa jadi pemain handal,” ucap Evelyn.
Pada KU 12 para siswi dari SDUT Bumi Kartini Jepara juga sukses memboyong tiga piala sekaligus untuk tantangan shoot on target, dribbling, dan 1 on 1. Salah satu siswi asal SD tersebut yang baru mengikuti Skill Challenge, Naura Hasna El Tsaqif mengaku sangat gembira karena mendapatkan pengalaman baru dan menjadi penentu kemenangan, saat timnya berhadapan dengan SDIT Al Islam Kudus di laga final 1 on 1.
“Ini pertama kalinya ikut Skill Challenge, seneng banget bisa mendapatkan pengalaman baru. Karena memang 1 on 1 dan kategori lainnya berpengaruh banget saat bertanding. Kita harus bertahan ketika berhadapan dengan lawan yang body balance-nya bagus, bagaimana menggocek, passing yang akurat, sampai kerjasama tim,” ungkap Naura. (YM/YM)