Kudus, isknews.com – Keprihatinan atas maraknya kasus perundungan atau bullying di kalangan remaja kembali menjadi sorotan. Menyikapi masalah ini, SMP NU Al-Ma’ruf Kudus mengajak siswanya untuk jadi Pelopor dan Agen Anti Bullying.
Hal itu disampaikan Kepala SMP Al-Ma’ruf, Miftah saat menggelar Seminar Remaja Peace, Love and Stop Bullying di Gedung DPRD Kabupaten Kudus, Sabtu (9/3/2024).
Acara tersebut, sebagai upaya untuk menghentikan siklus perundungan di kalangan siswa,
“Anak-anakku sekalian harus tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sehat. Jangan biarkan ada bullying terjadi di antara kalian. Mari saling mengingatkan satu sama lain,” ungkapnya.
Menurutnya, peserta didiknya diajak menjadi pelopor dalam menjaga akhlakul karimah.
” Kita kedepankan akhlak luhur yang telah diteladankan Kanjeng Nabi Muhammad,” ujarnya.
Selain ajakan tersebut, para siswa juga diperkenalkan dengan materi anti-bullying, termasuk ragam perundungan seperti verbal, sosial, mental, digital, dan fisik.
“Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai jenis dan bahaya perundungan, diharapkan para santri dapat lebih peduli dan menghindarinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Narasumber berkompeten yang juga Dosen IAIN Kudus, Farida mengajak siswa-siswi untuk mengenali bullying serta menghindarinya.
“Harapannya, untuk mensosialisasikan dan melaksanakan gerakan anti perundungan dan tindak kekerasan di sekolah kepada warga sekolah. Menciptakan sekolah yang aman, nyaman dan bebas dari perundungan. Menjadi teladan dan memberikan pengaruh positif untuk teman sebayanya serta Menyuarakan dengan lantang untuk tidak ada lagi perundungan di sekolah,” ungkapnya.
“Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai jenis dan bahaya perundungan, diharapkan para santri dapat lebih peduli dan menghindarinya,” pungkasnya. (AS/YM)