Stik Godhong Kersen Buatan Warga Karangbener Kudus ini Cocok Buat Camilan dan Oleh-oleh

oleh -1,268 kali dibaca
Sashie Wulandari (39), warga dukuh Ngelo RT 4 RW 8 Desa Karang bener Kecamatan Bae, Kudus itu berhasil mengubah daun kersen jadi Stik Godhong Kersen. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Mungkin belum banyak yang mengetahui jika semua bagian dari pohon kersen dapat dimanfaatkan, termasuk bagian daun kersen. Tanaman yang mudah dijumpai di sekitar rumah itu juga bermanfaat untuk kesehatan.

Di tangan orang-orang yang kreatif, daun kersen bisa diubah menjadi olahan makanan ringan. Perempuan bernama lengkap Sashie Wulandari (39), warga dukuh Ngelo RT 4 RW 8 Desa Karang bener Kecamatan Bae, Kudus itu berhasil mengubahnya jadi Stik Godhong Kersen.

Wulan (sapaan  akrabnya) mengaku mempunyai ide mengolah daun kersen dari murid suaminya lima tahun lalu. Namun, ide membuat stik itu baru dia realisasikan pada Agustus 2021.

“Jadi suami saya guru olahraga di SMA PGRI 1 Kudus. Nah kebetulan waktu itu muridnya membuat kreasi bakwan daun kersen di lomba Kreanova tingkat karesidenan dengan juara dua. Lantas, dalam lomba tersebut ada yang membuat daun kersen dijadikan bakwan.

Saya penasaran, rasanya bagaimana daun kersen itu. Akhirnya membuat inovasi tak buat menjadi stik godong kersen. Agar dapat dinikmati kapanpun, tanpa memikirkan basi. Dari situ akhirnya saya terinspirasi untuk membuat olahan lainnya, yang bisa bertahan lama,” kata pemilik Sashie Snack saat ditemui isknews.com, Jumat (13/5/2022).

Mulanya dia mengira yang dapat bermanfaat hanya buahnya. Ternyata daunnya juga mempunyai khasiat yang sama dengan buahnya. Seperti mengatasi diabetes, menurunkan kolesterol, mengobati asam urat, hipertensi, dan menjaga daya tahan tubuh.

Masih kata Wulan, dia menyebutkan modal awal untuk membuat usaha stik kersen ini tidak terlalu banyak, apalagi daunnya disekitar rumah ada, jadi modal lainnya butuh mesin penggiling, dan bumbu-bumbu.

“Untuk modalnya tidak terlalu banyak, yang mahal itu mesinnya. Untuk bahan yang lainnya cukup murah apalagi daun kersennya. Saya cukup mengambil di belakang pekarangan rumah saja,” ujar Wulan.

Cara membuatnya, lanjut Wulan, Dia potong daun kersen muda yang sudah dicuci, lalu di iris tipis-tipis. Setelah semua daun teriris, lalu dimasukkan daun kersen ke dalam tepung yang sudah dibumbui sebelumnya. Dia mengaku, Sehari bisa memproduksi 3 kilogram, dengan membutuhkan 200 gram daun kersen.

Lalu agar semakin menarik, Wulan juga memberikan empat varian rasa. Antaranya original, super pedas, balado, dan jagung manis. Harganya pun terjangkau yakni mulai Rp 10 ribu saja per kemasan.

“Harga mulai dari Rp10 ribu/kemasan, ada juga yang dikemas dalam bentuk toples, Alhamdulillah saat jelang lebaran tahun ini banyak peminatnya,” tandasnya.

Untuk pemasaran, Wulan memanfaatkan media sosial, seperti lewat WA, Instagram, Facebook dan lainnya.

Karena sisi keunikan tersebut, stik daun kersen miliknya sudah sampai keluar daerah. Diantaranya Jakarta, Rembang, Tangerang, Garut dan lainnya.

Selain itu, dia juga nitip promosi lewat teman-temannya, seperti di rumah Ketua Organisasi yang membidangi UMKM, yakni Pegiat Usaha Satuan Karya (Pusaka), tepatnya di Pojok Kreatif (Pokre) Desa Pedawang Kecamatan Bae, Kudus. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :