Sudah Sampai Kudus, Hobi “Unik” Bocah Bocah Pemburu Telolet Di Jalur Lintasan Bus

oleh -1,580 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Fenomena bocah-bocah pemburu telolet juga ada di Kudus, selama ini aksi bocah-bocah tersebut biasa kita lihat di jalur-jalur bus di kota kota besar lain, ternyata di Kudus pun sudah ada beberapa anak yang terlihat melakukan hobi “aneh” ini, telolet adalah suara klakson bus yang selama ini di buru oleh mereka, Disekitar jalan lingkar selatan tak jauh dari Garasi bus milik PO. Haryanto, selasa siang kemarin (17/5) nampak sekelompok bocah dan remaja tanggung yang 12596329_1117634178267198_163859688_nmempunyai hobi unik nan nyeleneh tersebut. Mereka merekam laju bus di jalan raya dengan telepon selulernya demi mendapatkan bunyi klakson atau biasa disebut “telolet” dari sang sopir bus.

Bunyi klakson yang terekam selanjutnya diunggah oleh bocah-bocah itu ke media sosial, seperti YouTube, agar bisa dilihat banyak orang. Biasanya aksi bocah-bocah ini dilakukan di atas pukul 15.00 WIB karena saat itulah bus-bus malam dari arah timur, Surabaya  maupun wilayah Rembang dan Pati masuk dan melintasi bangjo Ngembal untuk selanjutnya melalui jalan lingkar tersebut menuju terminal Kudus atau yang langsung menuju Semarang, atau rute sebaliknya.

Namun meski dilakukan di Kudus, ternyata setelah kami wawancarai mereka empat anak di antara sejumlah perekam klakson telolet bus tersebut bukan warga Kudus, mereka adalah Ali (13), Riki (11), Iwan (10) dan Rizki (10) keempatnya ternyata warga Desa Margorejo Pati, mereka datang ke Kudus dengan numpang salah satu Bus dari Pati  yang kebetulan pulang dan akan masuk garasi tak jauh dari tempat mereka merekam buruannya, gratis katanya, baru nanti pulangnya mereka bayar naik bus umum lagi ke Pati.

Sudah tiga jam keempatnya ngetem di pinggir jalan lingkar12789666_1289812214379344_1008650766_o itu, beberapa bus yang lewat berhasil mereka rekam bunyi klaksonnya. Mereka santai, tetapi pandangannya tak pernah lepas jauh hingga ujung jalan, mengamati kemungkinan ada bus yang lewat.

Meski demikian, mereka seolah tak lelah duduk dan berdiri setiap ada bus yang melaju di depannya. Menurut Ali, hobi merekam klakson bus tersebut sudah dijalaninya sejak setahun terakhir. Awalnya, siswa kelas VII sebuah SMP di Pati ini hanya ikut-ikutan temannya.  “Pertama diajakin teman, tapi lama-lama jadi suka,” katanya.

Ali mengaku sudah berhasil merekam dan mengunggah banyak video klakson bus dengan berbagai variasi bunyi klaksonnya. Sementara itu, Iwan yang saat ini masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar yang juga di Pati ini juga mengaku sudah mengunggah 10 an video klakson bus yang direkamnya selama setahun terakhir.

Tak hanya bunyi klakson, mereka terkadang juga merekam lampu rotator, lampu strobo bus, dan aksesori bus lainnya. Meski mengaku sebagai hobi atau kesenangan, mereka tidak pernah melupakan kewajibannya dalam beribadah maupun belajar.

“Cuma kalau bosan di rumah saja, kita keluar ngerekam telolet,” ujar Ali, ketika ditanya, mengapa memilih Kudus sebagai ajang hunting suara klakson? mereka mengatakan biasanya mereka merekam di depan SMP 4 Pati atau di depan patung kuda, tapi di kudus posisinya lebih strategis dan jarak pandang untuk melihat kedatangan bus lebih enak,” katanya, lalu ketika ditanya apa yang paling keren dengan suara bus, “kalau teloletnya kencang dan dengan variasi yang bagus, wow puas,” katanya.

Anehnya para sopir bus pun seperti mengerti “kebutuhan” anak anak tanggung itu, begitu melintasi mereka kontan suara teloletpun sontak diperdengarkan, bocah-bocah itupun gembira melihat respon dan “pengertian” sang sopir.

Ada semacam kepuasan tersendiri bila si sopir mau membunyikan klakson. Apalagi suara klakson bus unik dan kencang. Jika Anda mau mencoba, sebaiknya berhati-hati, apalagi jika merekam di pinggir jalan.

Sementara itu Owix videographer dan YouTuber asal Kudus ketika dimintai pendapatnya tentang hal ini mengatakan, “secara umum itu hobi yang positif meskipun agak berbahaya karena melibatkan jalan raya dan Bus, sang raksasa penguasa jalanan Indonesia, pertama anak anak itu telah belajar teknik videografi meski hanya melalui kamera telefon seluler, namun itu akan membiasakan mereka mebidik obyek berjalan, angle dan focusing sejak dini, dan kalau itu menjadi kebiasaan siapa tahu suatu saat ketika dewasa nanti mereka akan menjadi videographer bahkan cynematographer yang handal, belum lagi ketika mereka sering mengunggah karyanya di media sosial youtube misalnya, siapa tahu juga mereka menjadi youtuber yang sukses dan menghasilkan banyak dolar, apalagi yang di unggah adalah karya mereka sendiri, ya moga-moga saja bapak-bapak sopir itu bisa “mengerti” yang di inginkan anak-anak ini,” ucapnya. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :