Kudus, isknews.com – Pandemi covid-19 memang belum berakhir. namun masyarakat diimbau untuk tidak perlu takut berobat ke rumah sakit lantaran masih banyak warga yang takut memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit.
“Masyarakat yang memiliki penyakit dan perlu pengobatan rutin dan mengharuskan datang untuk kontrol, jangan khawatir dan takut untuk memeriksakan ke rumah sakit, apalagi ketika keadaan sedang mendesak atau darurat,” kata Plt Wakil Direktur Pelayanan RSUD Loekmonohadi Kudus, dokter Wahyu Wijanarko saat ditemui isknews.com, Selasa (3/8/2021).
Pihaknya juga akan melaunching tagar #jangantakutberobat. Wahyu menyebut, hal itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa RSUD Loekmonohadi Kudus sudah aman dikunjungi dan siap menjadi pilihan utama masyarakat Kudus untuk berobat.
Terkait isu yang beredar di masyarakat bahwa RS meng-covid-kan pasien, dr Wahyu menampik anggapan tersebut. Dia membantah anggapan yang menuduh rumah sakit Covid-kan pasien, “Itu tidak benar dan tidak mungkin rumah sakit meng-covid-kan pasien,” bantah Wahyu.
“Memang ada screening covid dan bertujuan untuk keselamatan pasien, tenaga kesehatan dan lingkungan keluarga. Prosedur yang dilakukan juga sesuai pedoman yang sudah baku dari kemenkes dan WHO,” tambahnya.
Sementara Kabid Keperawatan RSUD Loekmonohadi Kudus, Edi Susanto mengatakan, saat ini telah terjadi penurunan kasus yang signifikan pada pasien covid-19 dan terjadi peningkatan pasien untuk pasien non covid. Ia mencatat total seluruh pasien RSUD Loekmonohadi Kudus per 13 Agustus 2021 sebanyak 164 pasien, 13 pasien (terkonfirmasi covid) dan sisanya 151 pasien (non covid).
Edi menyebut hal itu menandakan ada peningkatan kesadaran sebagian masyarakat dalam memeriksakan kesehatan ke rumah sakit, terlebih dalam keadaan emergency (darurat).
Sementara jumlah TT keseluruhan di RSUD Loekmonohadi Kudus ada 396 bed tempat tidur (TT) untuk non covid. Saat lonjakan pasien covid pada Juni 2021, 240 TT dirubah menjadi ruang untuk covid, sisanya 156 TT tidak bisa diubah karena dikhususkan pasien di UGD, bersalin dan pasien jiwa. Sementara untuk 2 ruangan (edelwis 4 dan edelwis 2), digunakan untuk tempat pemulihan pasien yang sudah negative covid.
Awal Juli 2021, pasien Covid di Kudus mulai menunjukkan penurunan, melandai dan turun drastis, begitu juga di RSUD Kudus, dimana jumlah TT banyak yang nganggur dan akan dilakukan efisiensi, “Dalam waktu dekat dilakukan penyesuaian TT yang tadinya digunakan untuk pasien covid-19 akan dikembalikan semula meski tidak semuanya, hanya beberapa persen, karena mengingat kondisi covid Nasional belum pulih,” tandasnya. (AJ/YM)