Sushi On The Street, Cara Baru Tawarkan Makanan Jepang Ala Warga Kudus

oleh -3,204 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Rasanya nikmat dengan harga yang murah tentunya menjadi daya tarik paling oleh masyarakat untuk membeli sebuah makanan. Apalagi ditambah dengan unsur menu yang lagi hits dan penuh dengan inovasi. Tentunya hal ini akan membawa para pecinta kuliner penasaran untuk segera mencipipi menu yang ditawarkan.

Alasan itulah yang kemudian membawa salah satu pebisnis kuliner sushi di Kudus, Agus Susilo (28 tahun), yang kemudian berhenti dari bisnis sebelumnya di bidang jasa warung warnet (warnet).

“Alasan keduanya, juga karena masa pandemi. Warnet kebanyakan kan sasarannya anak sekolah, nah sekarang pembelajarannya online, tugas-tugas yang biasa di print juga beralih online, jadinya sepi,” ujarnya saat ditemui di kedai sushi miliknya di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus.

Dia memilih bisnis kuliner sushi lantaran masih jarangnya penjualan makanan jepang ini dengan konsep di luar resto. Ditambah juga, Agus juga menyukai olahan sushi yang akhirnya membawanya untuk mencoba memasarkan resepnya ke khalayak umum.

Menariknya, awal penjualan yang dilakukan Agus mendapatkan respon yang baik. Resep sushi buatannya banyak diminati dan banyak yang tertarik lantaram harganya yang terbilang murah.

“Harganya Rp 10 ribu saja, irisannya ada enam dengan toping keju yang melimpah,” ujarnya.

Sementara varian menu sushi yang ditawarkan, lanjut Agus, ada sushi cihicken cheese, susi crab cheese, susi sausage cheese, sushi komugiko ebi, dan sushi tamago floss. Kemudian, dia juga melengkapi menu masakan jepang lain yaitu onigiri, dengan varian onigiri tuna mayo, onigiri chicken mayo, onigiri beef mayo.

“Karena kalau menjula makanan jepang saja kok kurang mantap rasanya, jadi tak selingin juga dengan minuman kekinian yang memang lagi digandrungi kalangan anak muda,” imbuhnya.

Dalam sehari, Agus bisa menjual hingga 50-an porsi sushi. Namun, untuk bisa mencicipi sushi ini harus menunggu pukul 14.00 dahulu. Tidak perlu khawatir untuk menunggu lama, karena sushi ini sudah disiapkan secara cepat. Sehingga apabila pembeli datang hanya cukup menunggu beberapa menit saja.

“Antusias pembeli alhamdulillah sangat bagus, karena kita tawarkan dengan harga murah dengan rasa yang lezat,” tuturnya.

Disamping itu, dia juga menawarkan cara yang unik untuk memasarkan masakan jepang ini. Agar menghilangkan kesan mahal dari masakan jepang ini, dia menjajakannya lewat kontainer di pinggir jalan.

Setelah merasa banyaknya respon positif akan bisnis kuliner ini, Agus mengaku belum tertarik lagi untuk menghidupkan bisnis warnet yang pernah digelutinya kembali.

“Dari dulu emang pengen bisnis kuliner, apalagi di Kudus sudah banyak menjamur, jadi saya pilih sushi ini yang memang belum banyak beredar dengan konsep seperti saya,” tukasnya. (MY/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.