Tak Cukup Menanam, Taj Yasin Tekankan Pentingnya Rawat Pohon di Waduk Logung Kudus

oleh -945 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023, Taj Yasin Maimoen menegaskan bahwa gerakan menanam pohon harus dibarengi dengan upaya merawatnya secara berkelanjutan.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon di kawasan wisata Speedboat Waduk Logung, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jumat (18/4/2025).

Kegiatan tersebut digelar oleh komunitas Laskar Lereng Muria (LLM) dalam rangka memperingati momen halalbihalal sekaligus meneguhkan komitmen pelestarian lingkungan.

Hadir pula perwakilan dari PT Sukun dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun yang mendukung penanaman ini.

Bibit yang ditanam terdiri dari tanaman produktif seperti alpukat, mangga, durian, hingga pete.

“Saya senang karena jenis yang ditanam menghasilkan buah, nanti bisa dinikmati bersama,” ujar Taj Yasin.

Namun, ia mengingatkan bahwa kegiatan tanam pohon jangan sampai berhenti pada seremoni semata.

Menurutnya, pohon yang tidak dirawat berisiko mati sia-sia. “Saya sering diundang kegiatan seperti ini, tapi beberapa bulan kemudian saya temukan pohonnya mati, atau bahkan hilang,” katanya.

Karena itu, Taj Yasin menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang cara merawat tanaman agar bisa tumbuh dan memberi manfaat jangka panjang.

“Jangan hanya tanam, tapi juga rawat. Edukasi lingkungan harus berjalan berdampingan dengan aksi nyata,” tegasnya.

Ketua Laskar Lereng Muria, Agus Riyawan menyampaikan bahwa organisasinya telah aktif dalam kegiatan pelestarian alam sejak 2021. Selain tanam pohon, komunitas ini juga melakukan bersih-bersih sungai dan lingkungan secara berkala.

“Kami bahkan sempat menggelar aksi bersih paku dari pohon-pohon pasca Pilkada lalu,” ungkapnya.

Menurut Agus, kegiatan ini adalah wujud nyata kecintaan terhadap alam yang ingin terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Ia berharap semangat yang dibawa LLM mampu menginspirasi komunitas lain untuk ikut menjaga lingkungan.

“Kami percaya, jika alam tersenyum, maka manusia juga akan ikut tersenyum,” ujarnya, mengutip tagline LLM: Senyumnya Alam adalah Senyumnya Kita.

Waduk Logung sendiri telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kudus. Selain sebagai pengendali banjir, waduk ini juga menjadi sumber irigasi bagi 2.821 hektare lahan pertanian dan menyediakan air bersih dengan kapasitas 200 liter per detik.

Lebih dari itu, air dari waduk dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan potensi energi hingga 0,5 megawatt. Dengan demikian, keberadaan pohon-pohon di sekitar kawasan ini sangat penting untuk menjaga ekosistem penyangga waduk.

Camat Dawe, perwakilan desa, serta warga sekitar juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Taj Yasin berharap, dengan kolaborasi antara komunitas, swasta, dan pemerintah, gerakan menanam dan merawat pohon bisa menjadi budaya yang berkelanjutan di Jawa Tengah.

“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Jangan sampai anak cucu kita hanya dengar cerita bahwa dulu di sini ada hutan, ada pohon. Mari jaga mulai sekarang,” pungkasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :