Kudus, isknews.com – Taman Parkir Wisata Religi Bakalan krapyak Kudus kembali dibuka Senin (3/1/2021) pasca pengetatan libur Nataru, yakni ditutup pada tanggal 25 dan 26 desember 2021, serta tanggal 1 dan 2 januari 2022.
Koordinator Terminal Bakalankrapyak Kudus, Rosikan mengatakan bahwa hal itu sesuai perintah Bupati Kudus HM Hartopo yang melakukan pengetatan di hari-hari tersebut.
Terlihat Bus secara bergiliran masuk area parker, “Hari ini tanggal 3 Januari, dibuka lagi usai pengetatan, belasan bus masuk area parkir terminal bakalan krapyak, mereka umumnya dari Jawa barat, Jawa timur dan sekitar Jawa tengah sendiri,” ujarnya.
Pihaknya menyebut kedatangan rombongan bus peziarah selama pandemi belum normal sepenuhnya. Sebelum pandemi dulu, di momen hari libur atau hari tertentu bus peziarah yang masuk bisa 50-60 bus, namun sekarang hanya tinggal separuhnya.
“Paling pandemi ini kalau Sabtu/Minggu 20-30 bus, itu saja jarang,”
Dulu juga sering ada rombongan dari Kalimantan, Sumatera, Bali, tapi ini baru bus sekitaran Jawa,” ujarnya.
Pihaknya berharap, di tahun 2022 ini rombongan bus peziarah yang bisa mulai berdatangan kembali seperti sediakala.
Hal ini, menurutnya membawa Multiplier Effect atau pengaruh yang luas disekitarnya, seperti tukang ojek, becak menara, para pedagang kaki lima (PKL) dan penginapan di sekitar terminal.
“Dengan dibukanya TBK, tukang ojek hingga pedagang turut senang, karena kerap kali mereka bertanya kepada kami terkait kapan dibukanya terminal wisata religi ini,” tukasnya.
Diketahui, setidaknya ada anggota ojek total 200an baik aktif maupun pasif, sedangkan yang aktif sekitar antara 80-100an. Sedangkan jumlah Kios disekitar, yang berlokasi di selatan ada 32 dan kios di utara ada 20. Sementara Lapaknya ada 66.
Sementara Pedagang Terminal Bakalan Krapyak, Sulasih (50), mengaku senang atas pembukaan kembali area parkir bus wisata. Kesempatan tersebut menjadi kesempatan pedagang untuk mengais rezeki. Beberapa bulan terakhir, ia tidak berjualan karena terminal tutup.
”Mungkin tidak sebanyak sebelumnya, tetapi paling tidak saat ini kami dapat memulai usaha kembali, ingin kami jangan ada penutupan lagi,” harapnya. (AS/YM)