Kudus, isknews.com – Tanggul sungai di Dukuh Jawek RT 02 RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, Kudus Jebol, Rabu (19/1/2022). Jebolnya tanggul sungai sepanjang -+ 8 Meter dan Tinggi 1,5 Meter itu mengakibatkan genangan air di rumah warga setempat.
Peristiwa itu terjadi pukul 22.00 WIB. Saat itu, tanggul sungai jebol sepanjang delapan meter. Akibatnya sekitar 70 rumah warga setempat sempat banjir.
Hal itu dikatakan Kepala pelaksana harian (Kalahar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Budi Waluyo, Kamis (20/1/2022).
Ia menjelaskan jika jebolnya selain tanggul yang tipis, juga diakibatkan hujan yang turun denga intensitas tinggi di pegunungan Patiayam.
Namun, untuk kondisi saat ini kondisi genangan sudah mulai surut karena pasca jebol langsung dilakukan penambalan oleh warga bersama tim relawan. “Posisinya air sudah mulai surut sejak tadi malam karena langsung dilakukan penambalan pada tanggul yang jebol dengan menggunakan batu umpak (konblok) serta pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak,” kata Budi
Di musim penghujan seperti ini, Budi menyampaikan agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Dia juga mengharapkan Kepala desa di rawan bencana banjir maupun longsor diharapkan aktif monitoring daerahnya.
Limpasan Sungai Mrisen Golantepus Mejobo Kudus
Sementara pada Rabu 19 Januari 2022 mulai Pukul 21.30 WIB, terjadi Limpasan Sungai Mrisen RW 6 Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus.
Hal itu disebabkan Hujan intensitas tinggi, serta kondisi tanggul sungai mrisen yang alamiah rendah yang sudah tidak kuat menahan tekanan air yang deras.
RW 06 terapit dua sungai Mrisen dan Sungai Dawe yg debit airnya tinggi, tiap tahun langganan tergenang banjir. Air masuk rumah warga mulai pukul 23.00. WIB
Akibatknya, Air sungai mrisen meluap bercampur lumpur menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian air bervariasi antara 30-40 cm.
Selain itu, limpasan menutup akses Jalan sekunder Desa. Sementara terdampak berat di RW 2 (4 RT) karena terapit dua sungai dan cukup cekung.
“Warga RW 02 Desa Golantepus terdampak banjir dengan jumlah ± 250 KK, yg terendam masuk rumah meliputi ± 200 rumah. Air masuk rumah, dan kerugian material masih dalam penghitungan, karena hanya limpasan (diperkirakan kerugian ringan) karena langganan banjir jika intensitas tinggi,” terangnya.
Upaya yang dilakukan warga setempat dibantu tim relawan telah dilakukan pembersihan rumah-rumah warga serta jalan Desa yang terdampak secara gotong royong. (AS/YM)