Target Vaksinasi Nakes Rumah Sakit dan Puskesmas Kudus Capai 80 Persen

oleh -1,456 kali dibaca
Seorang dokter di RS Aisyiyah Kudus saat diberikan suntikan Vaksin anti Covid-19 beberapa waktu lalau (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Target vaksinasi sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dan pelayan kesehatan di Kabupaten Kudus, baik yang dilakukan oleh Rumah Sakit Negeri, Puskesmas dan Rumah Sakit swasta rata-rata telah mencapai angka 80 persen.

Dari pantauan yang dilakukan di Puskesmas Ngembal Kulon tercatat vaksinasi telah mencapai 80 persen. Kepala Puskesmas Ngembal Kulon, Kamal Agus Efendi menyampaikan bahwa target vaksinasi di tempat tersebut mencapai target.

“Sudah ada 109 vaksinasi yang diberikan pada tahap pertama yang terdiri dokter dan bidan praktik pribadi, apotek, semuanya pelayan fasiltas kesehatan semuanya yang ada di wilayah kami termasuk puskesmas ngembal kulon sudah kami berikan pelayanan,” ungkap Kamal.

Vaksinasi tahap kedua sesuai dengan dosis saat pertama vaksinasi dilakukan.

“Alhamdulillah dari evaluasi tahap pertama, jumlah 109 itu, sudah memenuhi target kami yang artinya meskipun tidak bisa seratus persen, namun angka diatas 80 persen sudah kami dapatkan,” jelasnya, Rabu (10/02/2021).

Lanjutnya, terdapat 21 calon penerima vaksin yang dibatalkan dan ditunda, dikarenakan calon penerima mengalami eksklusi baik penyakit hipertensi, jantung, diabetes, dan penyakit autoimun seperti alergi.

Sementara itu pada hari sebelumnya, di RS Aisyiyah Kudus vaksinasi tahap 2 terhadap nakes ditempat tersebut juga telah berjalan mendekati angka masimal.

Direktur RS Aisyiyah Kudus Hilal Ariadi menjelaskan jumlah nakes yang mengikuti vaksin tahap kedua lebih sedikit dari tahap pertama. Tahap pertama diikuti oleh 297 tenaga nakes.

Jumlah nakes yang lebih sedikit, lanjut Hilal, dikarenakan ada beberala nakes yang terpaksa secara SOP tak boleh di vaksin.

“Dalam penyuntikan vaksinasi tersebut, ada beberapa nakes yang ditunda. Ditundanya vaksinasi dikarenakan, sedang hamil, menyusui, dan hipertensi,” terang orang nomor satu di Rumah Sakit milik Amal Usaha Muhammadiyah tersebut, Selasa (06/02/2021).

Di tahap kedua ini, tambah Hilal, penyuntikan dari total 239 akan dilaksanakan selama tiga hari. Untuk hari ini, ada 201 nakes.

Menurut Hilal, tujuan dari vaksinasi ini untuk membentuk antibodi. Walau sudah di vaksin, Hial menyampaikan agar nakes tetap taat protokol kesehatan.

“Karena efikasi vaksin ini hanya 65,3 persen. Jadi masih ada kemungkinan terpapar walaupun sudah divaksin. Jadi jangan abai protokol kesehatan,” jelasnya saat mengikuti vaksinasi tahap 2 di rumah sakit yang dipimpinnya itu, Selasa (11/02/2021).

Hilal mengimbau, agar masyarakat tidak takut ketika nantinya divaksin. Lantaran, vaksinasi merupakan upaya pencegahan memutus matai rantai virus Covid-19.

“Marilah menyambut program pemerintah ini sebagai upaya memutus Covid-19. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita memiliki kewajiban menyukseskan,” tegasnya.

Sementara ity, Dokter RS Aisyiyah Kudus, dt Hendra Octavianto mengatakan, setelah divaksin tidak ada keluhan. Menurutnya, ia hanya merasakan nyeri pasca di suntik.

“Setelah divaksin 10 menitan ini belum ada keluhan. Cuma nyeri biasa karena habis disuntik. Waktu tahap pertama juga tidak ada keluhan,” ujarnya.

Person in charge (PIC) vaksinasi RSA, dr Indah Rosiana  ditempat yang sama mengatakan pelaksanaan vaksinasi menerapkan pembagian jadwal vaksinasi terhadap tenaga kesehatan maupun pelayanan kesehatan agar berjalan dengan efektif tanpa menimbulkan kerumunan.

“Kami membagi waktu penyuntikan vaksin dari jumlah sasaran yang akan disuntik menjadi tiga hingga empat hari agar lebih efektif dan menghindari kerumuman,” kata Indah.

Salah satunya menurut dia dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak menumpuk, bisa jaga jarak. Dan para sasaran merasa nyaman. Tidak hanya itu, kita jadi lebih maksimal dalam proses screening dan obeservasi pemantauan paska sasaran selesai divaksin,”jelasnya

Disampaikannya, dari evaluasi proses vaksinasi yang dilakukan di Puskesmas Ngembal Kulon, belum ada pasien yang mengalami KIPI.

“Setelah 24 jam penyuntikan tidak ada kasus KIPI, Baik yang ditanggal 26,27,28,29. Namun, ada beberapa sasaran yang mengeluh sedikit agak pusing dan sedikit mual, namun gejalanya masih ringan dan bisa diatasi dengan mudah,”ungkapnya

Selain itu, pihaknya juga menyediakan tim penanganan KIPI yang terdiri dari empat orang yang meliputi dokter, perawat, bidan.

“Kami buat sesuai tupoksi masing-masing. Terdapat empat orang meliputi dokter, perawat, bidan yang sekaligus sebagai tim vaksinator dengan penjadwalan yang sistematis,” jelasnya.

Indah berharap dengan dilaksanakannya vaksinasi ini dapat membentuk herd immunity yang mana orang yang divaksinasi dapat terhindar dari Covid 19 dan dapat melindungi mereka yang tidak bisa divaksinasi. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.