Kudus, isknews.com – Hari weekend biasanya dihabiskan untuk menikmati waktu istirahat atau berlibur ke luar. Ada pula yang asyik mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk mencari angin segar atau bernostalgia.
Seperti halnya yang dilakukan anak-anak MI Hidayatul Mustafidin Kudus. Mereka bernostalgia aneka kuliner dan permainan tradisional di Kampung Budaya Piji Wetan. Sambil berkunjung dan bermain, menikmati pertunjukan seni yang disuguhkan di atas Panggung Ngepringan.
Agenda itu terlaksana pada Minggu pagi dalam acara Guyub Rukun Pagi (Guru Pagi). Puluhan siswa MI dan beberapa remaja tampak asyik bermain egrang, egrang bathok, lompat tali, dakon dan sebagainya.
Di samping panggung, ada ibu-ibu PKK yang menjajakan kuliner lokal seperti gethuk, sego jangkrik, uraban, pecel, dll. Tak lupa, anak-anak turut diajak belajar membuat gethuk bersama-sama.
Koordinator Guyub Rukun Pagi, Ulul Azmi mengungkapkan agenda ini merupakan kerjasama antara pihak MI Hidayatul Mustafidin dengan Kampung Budaya Piji Wetan.
Selain itu, kegiatan yang berlangsung selapan sekali jiga dinilai dapat menjadi media anak untuk belajar langsung secara kontekstual.
“Jadi, anak-anak diajarkan belajar sambil bermain. Mengikuti workshop pembuatan gethuk, menyaksikan pertunjukan dan bermain permainan tradisional yang ada,” ungkap Ulul.
Lelaki yang akrab disapa Citul itu menambahkan bahwa kegiatan ini juga bisa menjadi ajang nostalgia, baik bagi anak-anak maupun orang tua.
“Dulu, banyak permainan tradisional yang masih seru dimainkan, begitu pula dengan kuliner lokal. Ini bisa jadi ajang nostalgia, mengingat masa lampau bagi kami dan anak-anak bisa mengenal kearifan lokal dulu,” terang Citul.
Dirinya berharap, agenda Guru Pagi ini dapat berjalan rutin dan semakin melibatkan banyak masyarakat di luar daerah.
“Misalnya ada yang mau berkunjung ke sini, kami terima. Belajar, bermain, bernostalgia hingga berlibur di KBPW, murah dan juga asyik,” tandasnya. (AS/YM)